Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPR RI, Muhammad Syafi'i heran dengan hasil hitung cepat atau quick qount dari beberapa lembaga survei yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo-Sandi.
Berdasarkan laporan dari relawan yang diterimanya, untuk daerah yang selama ini bukan basis Prabowo-Sandi, perolehan suara seimbang atau 50-50.
"Saya kan punya relawan se Sumut, dari laporan yang mereka berikan ke saya, untuk daerah-daerah yang selama ini bukan basis Prabowo, kalau dulu kalahnya bisa 70-30. Saat ini hampir 50-50," ujarnya usai acara syukuran kemenangan Prabowo-Sandi di Masjid Al Jihad, Medan, Jumat (19/4/2019).
Sedangkan untuk wilayah pantai timur atau basis kemenangan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2018, kemenangan Prabowo-Sandi tidak ada yang dibawah 80%. Bahkan beberapa daerah menyentuh 80%.
"Kalau kita mengambil rata-rata, bahwa kemenangan Prabowo tidak meleset dari 63%. Dan ini yang dinyatakan Prabowo dengan C1 yang sudah masuk lewat sebuah wadah yang kami tidak menyebutkan namanya. Tapi ini wadah sangat kredible, mereka ada di setiap desa, mereka sudah kumpulkan C1 di setiap desa, dan itu yang dihitung di BPN pusat, sampai hari ini perhitungan suara masuk sudah 79%, hasilnya gak pernah bergeser dari kemenangan Prabowo-Sandi di angka 63 %," papar politikus Gerindra ini.
Atas dasar itulah, pihaknya tidak percaya data atau rilis dari lembaga survei yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul.
"Kami juga kurang percaya dengan penyelenggara, kalau penyelesaian mungkin bisa sampai ke MK. Karena pilpres 2014 lalu data kami kemenangan 54% dan ketika dikalahkan kami bawa bukti 19 truk, tapi kemudian MK tidak mau memeriksa data yang kami bawa," tuturnya.
"Maka dari itu jika memang tidak diterima hitungan yang kami lakukan, meskipun bukan lembaga resmi, tapi lembaga legal, tidak juga mereka terima dengan cara konstitusional, kami akan memikih people power untuk mempertahankan kemenangan yang bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Muhammad Syafi'i juga membangingkan kampanye Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Ma'ruf. Di mana, ketika Prabowo datang maka akan muncul lautan manusia.
"Kemudian, paslon 01 datang sepi-sepi saja. Kita lihat pooling mereka malah diatas. Bahkan ada kampanye Ma'ruf Amin yang gagal di Lubuk Pakam karena hanya dihadiri 40 orang. Tapi begitu Sandi datang juga lautan manusia, hanya saja berdasarkan pooling mereka diatas," urainya.
Atas dasar itulah, ia menyampaikan keheranannya hasil hitung cepat menyebut Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandi. "Kita gak tau siapa yang pollig mereka, kalau memang pooling hasil real masyarakat, saya pikir sudah tahu hasilnya. Terbukti Prabowo-Sandi menang di Pilpres ini," tukasnya.