Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sipirok. Menggalakkan revegetasi tanaman langka jenis meranti merah (shorea leprosula) dan meranti batu (shorea platyclados), diinisiasi PT North Sumatera Hydro Energi (NSHE) selaku pengelola PLTA Batang Toru, dalam merayakan Hari Bumi se-Dunia, yang jatuh setiap 22 April.
Bersama Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Syahrul M Pasaribu, diwakili Wakil Bupati, Aswin Siregar; Kapolres Tapsel, AKBP Irwa Zaini Adib, dan Dandim 0212 Tapsel, Letkol Inf Akbar Nofrizal Yusananti, para pimpinan OPD Tapsel, Raja Luat Sipirok dan Marancar serta Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dan sejumlah organisasi masyarakat, menanam kedua tanaman langka itu di Site Sipirok, tepatnya di Desa Luat Lombang, Senin (22/4/2019).
Dipilihnya pohon meranti merah dan meranti batu itu karena dua jenis tanaman itu memang sudah langka. Hal itu dikuatkan oleh IUCN, lembaga internasional yang concern dalam konservasi alam, yang merilis bahwa keberadaan kedua jenis meranti khas Tapsel itu, sulit ditemukan (red list).
Oleh karena itu, kata Vice President of Communications and Social Affairs PT NSHE, Firman Taufick, PLTA Batang Toru berniat mengembangkan meranti merah dan meranti batu sekaligus memaknai momen Hari Bumi 2019, seraya membangun pembangkit berkapasitas 510 MW itu.
"Harapan kita agar apa yang kita lakukan hari ini menjadi kepedulian bersama demi kelestarian meranti merah dan meranti batu serta untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan. Mari kita melakukan revegetasi tanaman langka," ujar Firman Taufick.
Dia menambahkan, penanaman tanaman langka tersebut juga salah satu respon PLTA Batang Toru menjalankan ESHIA (Enviromental, Social, Health and Impact Analysist) yaitu pengelolaan lingkungan standar internasional, atau di Indonesia disebut AMDAL.
Firman menambahkan bahwa pemerintah dan PLTA Batang Toru berkomitmen melahirkan sumber energi yang baru, sembari berupaya mengurangi penggunaan sumber energi fosil yang ketersediaannya kian berkurang saat ini.
"Ini merupakan upaya kita melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim, yang mana pemanasan global saat ini terjadi akibat konsumsi dari bahan bakar (fosil) seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi, selama ratusan tahun. PLTA ini adalah sumber energi kita terbarukan," tambahnya.
Apresiasi disampaikan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu, dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati, Eswin Siregar kepada PT NSHE. Bupati pun mengajak semua pihak aktif melestarikan lingkungan, termasuk ikut mengembangkan kedua jenis meranti langka itu.
"Ini penting untuk anak cucu kita guna mengenali tumbuhan tumbuhan di sini. Kita sangat mensupport kegiatan penanaman ini, apalagi kedua tumbuhan merupakan jenis langka," katanya, seraya berharap agar revegetasi kedua jenis tanaman dapat dilakukan PT NSHE setiap tahunnya.
Wakil Bupati, Kapolres, Dandim 0201 dan organisasi masyarakat pun serentak melakukan penanaman berlokasi di Site Sipirok. Penanaman akan terus dilaksanakan ke depan di titik-titik lahan yang nantinya tidak lagi diusahai NSHE.