Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sipirok. Lama berada dalam jajaran kopi andalan khas Sumatera Utara, Kopi Arabika Sipirok kini sudah punya jati diri dengan telah dikantonginya serifikat hak paten dari Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI. Sertifikat Indikasi Geografis untuk nama Kopi Arabika Sipirok tertanggal 5 Februari 2018 itu terbit atas perjuangan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Tapanuli Selatan (MPIG-KTS), didukung PLTA Batangtoru dan Dinas Pertanian Tapsel. Sertifikat hak paten itu pun dipegang MPIG-KTS.
"Kami bersyukur dengan dukungan berbagai pihak termasuk PT North Sumatera Hydro Energy selaku pengelola PLTA Batangtoru hingga terwujudnya hak paten Kopi Arabika Sipirok ini," ujar Ketua MPIG-KTS, Erwinsyah Siregar, didampingi Musannih Pane dari Koptan Mekar Sari di Desa Sampean, Sipirok, Senin (22/4/2019).
Lalu apa itu Kopi Arabika Sipirok. Ketua MPIG-KTS, Erwinsyah Siregar, mengatakan sejarah Kopi Arabika Sipirok tidak terlepas dari Kerajaan Siregar Akkola Dolok 1839, dimana saat itu pertama kali dikenal pertanaman kopi yang kemudian dipasarkan ke kolonial Belanda.
Namun setelah kemerdekaan Indonesia, masyarakat tidak bergairah menanam kopi. Hal ini karena harganya yang anjlok. Banyak pertanaman kopi yang tidak terurus. Memasuki tahun 1990-an, pertanaman kopi di wilayah Sipirok semakin berkembang. Promosi-promosi juga mulai dilakukan.
Adapun Kopi Arabika Sipirok yang dikembangkan di ketinggian rata-rata 900 meter di atas permukaan laut, dihasilkan dari 6 kecamatan, yaitu Sipirok, Marancar, Angkola Timur, Arse, Saipar Dokok Hole dan Aek Bilah.
Kopi Arabika Sipirok dikembangkan daro varietas kopi sigarar utang, ateng super dan gayo satu. Kopi Arabika Sipirok dihasilkan melalui teknik olah basah gerbus kering, dengan jenis produk yaitu kopi biji (green bean), kopi sangrai dan kopi bubuk.
Kopi Arabika Sipirok memiliki muti fisik yang baik dengan nilai citarasa rata-rata 83,55 dengan kisaran nilai citarasa 81,37 sampai 84,75. Kopi Arabika Sipirok dikenal spesial karena mengandung rasa lemon tea, rempah-rempah dan gula aren.
Erwinsyah Siregar yang juga pemilik UD Ondo Kopi di Sipirok itu mengatakan biasanya memproduksi hingga 100 kg produk kopi green bean yang sudah digongseng per bulan. Umumnya produksi kopinya dipasarkan ke luar Tapsel.