Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Nilai ekspor Sumut pada triwulan I-2019 melorot 12,84% menjadi US$ 1,916 miliar dari US$ 2,173 miliar pada periode sama tahun 2018. Penurunan nilai Ekspor salah satunya karena melempemnya sektor industri dimana nilai ekspornya anjlok 13,48% dari US$ 2,027 miliar menjadi US$ 1,754 miliar.
"Selain dipengaruhi kinerja ekspor sektor industri, penurunan nilai ekspor juga diakibatkan masih melemahnya harga jual berbagai produk ekspor," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, Jumat (3/5/2019).
Tapi meski dari sisi nilai melorot, volume ekspor di periode sama justru meningkat. Pada triwulan I-2018, volume ekspor Sumut masih sebanyak 2,173 juta ton, sementara di periode sama 2019 lebih banyak atau sebanyak 2,391 juta ton.
Suhaimi mengatakan, meski performa ekspor menurun, tapi neraca perdagangan Sumut masih surplus karena nilai impor lebih rendah.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, menyebutkan, harga ekspor karet masih stagnan di kisaran US$ 1,5 per kg. Dengan harga ini, harga di tingkat petani berkisar Rp 7.000-an per kg.
"Harga karet di tingkat petani itu masih belum sesuai harapan. Begitupun, permintaan karet sedang banyak akibat stok di tangan importir tinggal sedikit. Tentu diharapkan akan mengerek harga di tingkat petani dan juga bisa berkontribusi pada ekspor Sumut," katanya.