Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Asahan mendatangi kantor PLN Rayon Kisaran mempertanyakan perihal pemadaman listik yang terjadi sejak dua hari terakhir selama bulan Ramadhan mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat menjalankan ibadah.
Beberapa tokoh ulama yang hadir diantaranya, Ketua MUI Asahan ustaz H Salman Abdullah Tanjung Lc. MA, Ustaz Drs Abdurahman Rifai, mewakili kantor Kemenag Asahan Syamsul Bahri Manurung, Ketua Kelompok Penyuluh Agama Islam Ustad Zulhaidir Pinayungan dan ustaz Nahrudin Fakih Batubara Ketua Persatuan Wakaf Indonesia.
"Banyak jemaah yang tanya kepada kami ini kenapa asal ramadhan listrik sering mati. Olehkarena itu kami datang ke sini meminta penjelasan, agar tidak ada salah paham," kata Salman, Jumat (10/5/2019) di kantor PLN setempat.
Senada disampaikan pula oleh Ustad Abdurahman Rifai menurutnya kedatangan para ulama hari ini untuk bersilaturahmi bersama PLN tujuannya untuk meminimalisir potensi kemarahan warga yang hari ini merasa terganggu dalam beribadahnya karena listrik padam.
Sementara itu, Manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian, mengucapkan permohonan maafnya kepada masyarakat di Kabupaten Asahan terkait dampak dari pemadaman listrik yang terjadi sejak dua hari terakhir dikarenakan defisit listrik pada sejumlah pembangkit seperti PLTU Nagam Raya dan Belawan.
Pemadaman yang terjadi pada pukul 20.44 WIB, Kamis (9/5/2019) malam kemarin karena terjadi penurunan suplay bahan bakar gas untuk pembangkit di Belawan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pembangkit sehingga berpengaruh pada pelayanan tenaga listrik.
“Kami di PLN Rayon Kisaran saat ini sudah menyiagakan sebanyak 50 orang di empat unit area rayon, termasuk menyiagakan 2 orang petugas di gardu hubung selama 24 jam gunanya jika sewaktu waktu terjadi kerusakan kecil mereka bisa langsung mengatasinya,” ujarnya.
Demikian pihak PLN Rayon Kisaran juga belum bisa memastikan sampai kapan dampak pemadaman listrik ini masih berlangsung sepanjang pemulihan suplai gas pada pembangkit masih dalam masa perbaikan.
“Sebenarnya kami tidak memiliki kapasitas menjawab soal kepastian sampai kapan pemadaman itu berlangsung. Upaya tetap terus kami lakukan termasuk mensiagakan petugas di gardu hubung selama 24 jam,” ujarnya.