Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Masjid Istiqlal tidak hanya terbesar di Asia Tenggara, namun penuh filosofi dalam struktur bangunannya. Pamor masjid ini pun tersohor hingga ke mancanegara.
Masjid Istiqlal kini bersiap untuk menghadapi renovasi besar untuk yang pertama kalinya. Banyak harapan disematkan agar masjid ini menjadi lebih bagus dan indah lagi.
Sejumlah tokoh dunia sudah lama mengagumi masjid kebanggaan bangsa Indonesia ini. Presiden Amerika Serikat ke-42 Bill Clinton datang melihat masjid pada November 1994. Sedangkan Barack Obama, presiden AS ke-44 berkunjung pada November 2010.
Pangeran Charles dari Inggris dan Kanselir Jerman Angela Markel pernah mencatatkan nama di buku tamu masjid ini. Tak hanya itu, sejumlah pemimpin dari negara muslim juga pernah datang dan mengagumi masjid ini. Sebut saja Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Libya Muammar Gaddafi , Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pernah menyaksikan kemegahan Masjid Istiqlal.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengunjungi masjid ini pada awal Maret 2017. Raja Salman disebut-sebut mengagumi struktur masjid yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia. Raja Salman bahkan memberikan sebuah kiswah kakbah berupa tulisan kaligrafi bertuliskan ayat Al Quran dari benang emas.
Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), KH Asep Saepudin menceritakan sedikitnya ada 400 wisatawan mancanegara setiap bulannya. Banyak dari mereka tertarik dengan struktur dan sejarah pembangunan masjid ini. Faktanya memang, Masjid Istiqlal sudah menjadi destinasi wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta.
"Jumlah itu di luar pengunjung dari dalam negeri yang mencapai ribuan setiap harinya," ungkapnya.
Saat berada di Masjid Istiqlal, penulis berjumpa dengan sekelompok wisatawan dari Bangladesh yang sedang melakukan perjalanan kerja. Mereka tertarik mengunjungi Masjid Istiqlal.
"Kami berdelapan. Kami sebenarnya pegawai pemerintah, sedang melakukan kunjungan kerja," ungkap Mohammad Rafiqul Islam, warga Bangladesh. Selain ingin beribadah, dia tertarik menyaksikan bangunan bersejarah yang besar namun tertata, bersih, dan rapi.
Masjid yang dibangun dengan dana negara sebesar Rp 7 miliar menyimpan filosofi makna di setiap sudutnya. Satu menara masjid yang merupakan satu-satunya di ujung mengisyaratkan keesaan Allah, sedangkan lima lantai bangunan mengisyaratkan rukun Islam.
Lambang bulan dan bintang di puncak kubah memiliki tinggi 17 meter yang menandakan tanggal kemerdekaan bangsa Indonesia. Di atas gedung pendahuluan, terdapat kubah kecil berdiameter 8 meter sebagai makna bulan kemerdekaan. Sedangkan diameter kubah di ruang utama berukuran 45 meter yang menandakan tahun kemerdekaan.
Masjid Istiqlal merupakan simbol masjid negara yang membina toleransi beragama dan persatuan bangsa. Selain menjadi simbol dari wujud syukur bangsa terhadap anugerah kemerdekaan. Menjadi pusat dari penyebaran nilai-nilai Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Lokasinya yang bersebelahan dengan Gereja Katedral merupakan simbol toleransi beragama. Bahkan banyak jemaah gereja yang memanfaatkan parkiran masjid sebagai wujud toleransi beragama.
Istiqlal memiliki makna kemerdekaan dalam bahasa Arab. Arsitek Kristen asal Sumatera Utara, Frederich Silaban memadukan gaya arsitektur Indonesia dengan Timur Tengah dan Eropa. Geometri sederhana kubus, persegi, dan kubah bola raksasa menimbulkan kesan agung dan monumental.(dtc)