Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tuahman Franciscus Purba adalah salah satu caleg yang akan dilantik menjadi anggota DPRD Sumut periode 2019-2014. Politikus Partai Nasdem ini merebut satu kursi terakhir dari kuota 7 kursi di daerah pemilihan (Dapil) Medan B atau Sumut 2 pada Pemilu Serentak 2019.
Pria yang berlatar belakang dokter ini pun selalu hadir di Grand Inna Hotel dan Hotel Santika Dyandra Medan, tempat digelarnya rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu Serentak 2019, masing-masing oleh KPU Medan dan KPU Sumut. Medanbisnisdaily.com beberapa kali 'memergoki' adik kandung anggota DPD-RI, Parlindungan Purba ini di dua hotel tersebut.
Rupanya dia tengah mengawasi perolehan suaranya. Wajar kalau dari rekap tingkat kota ke provinsi dipelototinya terus. "Mengamankan" suara.
Kini hampir pasti lelaki berusia 55 tahun tersebut terpilih jadi anggota DPRD Sumut. Berdasarkan hasil rekapitulasi, dia merebut kursi terakhir dari kuota 7 kursi di dapilnya. Ia meraih 6.734 suara pribadi.
"Pertama, senang dulu..ha..ha..ha.., karena perjuangan sudah selesai. Hasilnya sudah keluar," kata Tuahman menjawab medanbisniadaily.com di Hotel Santika, Minggu (12/5/2019).
Lanjutnya, ada beberapa tahap lagi yang harus ditunggu sebelum resmi berstatus anggota parlemen. Pertama, pengumuman resmi KPU RI pada 22 Mei. Kedua, pelantikan pada bulan September mendatang.
Pada fase penantian selama lebih dari tiga bulan itu, ungkapnya, dia akan memonitor situasi. Apakah ada masyarakatnya yang tidak puas. Atau ada yang meragukan terpilihnya dia.
Namun yang terpenting baginya sebelum kelak dilantik adalah menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi atau didapati sebelum terpilih.
"Ada utang-utang. Itu harus diselesaikan sebelum pelantikan. Jujur saja, itu harus diselesaikan supaya pada tanggal pelantikan fungsi sebagai anggota dewan bisa berjalan dengan baik, ha...ha...ha...," ucapnya sembari tertawa.
Tuahman yang merupakan ayah dari tiga orang anak dan kakek dua cucu tak mau menyebutkan nilai utangnya akibat membiayai pencalonannya.
"Jangan sebut nominallah... Tapi biar tak menjadi beban waktu pelantikan harus selesai semua," tegasnya.