Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sekitar 30 orang mantan aktivis yang beberapa dekade ini getol memperjuangkan perbaikan nasib rakyat di Sumatera Utara ikut bertarung dalam kontestasi perebutan kursi anggota legislatif pada Pemilu Serentak 2019.
Di berbagai tingkatan. Mulai dari DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi hingga DPRD kabupaten/kota. Dengan maksud berjuang dari dalam gedung parlemen. Misalnya, membuat peraturan dan kebijakan anggaran yang pro-rakyat. Tidak lagi dari jalanan, seperti sebelumnya.
Misalnya, Turunan Gulo dan Rabualam Syahputra, mencoba peruntungan menjadi anggota DPR RI. Dari partai berbeda. Ada pula Dadang Darmawan Pasaribu dan Syamsul Hilal yang berniat jadi anggota DPD RI (senator). Di tingkatan DPRD Sumut dan DPRD kabupaten/kota jumlahnya lebih banyak.
Namun sayangnya masih lebih banyak dari mereka yang gagal. Tidak berhasil merebut hati rakyat. Gagal lolos menjadi wakil rakyat untuk periode 2019-2024.
Data rekapitulasi penghitungan suara yang sudah hampir selesai oleh Komisi Pemilihan Umum Sumut memperlihatkan hanya segelintir dari mereka yang berhasil merebut kursi anggota parlemen. Itupun hanya di tingkat kabupaten/kota.
Bahkan yang saat ini masih berstatus anggota DPRD incumbent, juga tidak dipilih rakyat. Bakal terlempar dari kursi yang didudukinya. Diantaranya, Sarma Hutajulu dan Megianto Sinaga.
Menurut catatan Direktur Eksekutif Lembaga Suluh Muda Indonesia, Kristian Redison Simarmata, kalau dicermati satu per satu para mantan aktivis yang ikut bertarung itu, sepertinya tidak ada keraguan tentang komitmennya memperjuangkan nasib rakyat. Komitmen anti korupsi, komitmen penegakan demokrasi, komitmen mendorong law enforcement, komitmen penegakan kedaulatan rakyat, komitmen mendesak reformasi birokrasi dan sebagainya. Pengetahuan dan jaringannya juga luas.
Mereka para aktivis itu, dalam berbagai bentuk tindakan punya andil menumbangkan rezim diktator orde baru di bawah pemerintahan Soeharto. Berkali-kali dari mereka harus mendekam dalam penjara akibat kepeduliannya terhadap perbaikan nasib bangsa.
"Bagi rakyat ternyata tidak penting melihat track record wakil yang hendak mereka pilih. Apakah punya rekam jejak yang baik dan menjanjikan untuk mewujudkan harapannya, tidak peduli," tegas Kristian kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (15/5/2019).
Berikut beberapa nama mantan aktivis yang gagal terpilih menjadi anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Sumatera Utara dan DPRD kabupaten/kota pada Pemilu 2019.
1. Parlin Manihuruk; pembela buruh, petani, kaum miskin kota dan sebagainya. caleg DPRD Sumut, Demokrat.
2. Syamsul Hilal; pembela petani, calon DPD RI.
3. Mulana Samosir, pendiri Kelompok Studi Mahasiswa Merdeka (KSMM) dan pejuang reformasi. caleg DPRD Sumut, PDI Perjuangan.
4. Dadang Darmawan Pasaribu, mantan Ketua Badko HMI Sumut dan pejuang reformasi, calon DPD RI.
5. Turunan Gulo, pendiri KSMM dan pejuang reformasi. caleg DPR RI, PDIP.
6. Leo Marbun, pejuang nelayan, caleg DPRD Sumut, PDIP.
7. Aswan Jaya, aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD), pejuang reformasi. caleg DPRD Sumut, PDIP.
8. Arifin Salah Siregar, pejuang masyarakat adat, caleg DPR RI, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
9. Gindo Nadapdap, pejuang buruh, caleg DPRD Sumut, PSI.
10. Rabualam Syahputra, pejuang petani, caleg DPR RI, Partai Bulan Bintang.
11. Sri RM, aktivis KSMM dan pejuang reformasi, caleg DPRD Sumut, Nasdem.
12. Patricius Rajagukguk, aktivis mahasiswa, caleg DPRD Tapanuli Tengah (incumbent), PDIP
13. Kamaluddin Pane, aktivis PRD, pejuang reformasi, caleg DPRD Sumut, Demokrat.
14. Liston Hutajulu, aktivis mahasiswa, caleg DPRD Toba Samosir (incumbent), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
15. Willy Utomo, pejuang buruh, caleg DPRD Deliserdang, Gerindra.
16. Megianto Sinaga, aktivis KSMM, pejuang reformasi, caleg DPRD Samosir (incembent), PDIP.
17. Daniel Marbun, pejuang buruh, caleg DPRD Labuhanbatu Utara, Gerindra.
18. Sarma Hutajulu, aktivis KSMM, pejuang reformasi, caleg DPRD Sumut (incumbent), PDIP.