Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Tiga warga Jalan Padang Pasir, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut) ditangkap pihak kepolisian setempat, Jumat (17/5/2019) jam 05.00 WIB.
Ketiga warga RP (24), AH (18) dan TB (36) dijemput dari rumah masing-masing terkait dugaan pelaku penganiayaan terhadap F (16), seorang pelajar SMA warga Jalan Sukron AMD Simpang Mangga, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, yang kepergok sedang mencoba mencuri ayam. Akibat penganiayaan yang dilakukan ketiganya bersama sekelompok massa, korban tewas setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
"Tiga orang diamankan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Labuhanbatu, AKP Jama Kita Purba, saat dikonfirmasi. Informasi yang diperoleh medanbisnisdaily.com, ketiga pelaku penganiayaan itu pun telah menjalani proses pemeriksaan.
Sebelumnya diberitakan, F yang berstatus siswa kelas X salah satu di SMA Negeri di Labuhanbatu, tewas dikeroyok massa, Kamis (16/5/2019). Korban bersama seorang rekannya, P, diduga mencuri ayam milik warga di Kampung Batak, Urung Kompas, Rantau Selatan sekitar pukul 02.00 WIB.
Informasi yang diperoleh dari RSUD Rantauprapat, korban sempat menjalani perawatan intensif di ruangan PICU, salah satu ruangan intensif anak. Korban masuk ke RS milik pemerintah itu sekitar pukul 11.00 WIB, namun nyawa anak pertama dari 5 bersaudara itu tak tertolong dan meninggal pukul 16.00 WIB.
Ibu korban, D, ditemui sejumlah wartawan di rumah duka mengaku pihaknya mengetahui peristiwa pengeroyokan itu sekitar pukul 04.00 WIB dari warga. Saat itu, korban telah diamankan di Mapolres Labuhanbatu. "Kami mengetahui anakku sudah di kantor polisi," ujarnya.
Tetapi menurut D, saat itu pihaknya belum dapat membawa korban meskipun kondisinya sudah kritis dan tak sadarkan diri. Sekitar pukul 11.00 WIB, pihak Polres Labuhanbatu kemudian membawanya ke RSUD Rantauprapat setelah pihak keluarga korban menyerahkan sejumlah uang.
Pihaknya merasa sedih mendapati anaknya tersebut dianiaya hingga meninggal karena dugaan kedapatan mencuri. Pihaknya berharap pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus kematian anaknya. "Kami berharap para pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya," tutur D.