Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Tayangan aksi massa terhadap seorang pengemudi Avanza hitam di depan Museum Negeri Sumut, Jalan HM Jhoni, Medan, sampai saat ini masih menjadi viral. Bahkan dikabarkan ada belasan orang meninggal akibat ditabrak pengemudi mobil itu yang disebut-sebut maling mobil.
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Juli Prihartini, menegaskan, kabar yang beredar tentang belasan orang meninggal dunia dalam aksi ugal-ugalan itu tidaklah benar.
"Itu tidak benar (korban tabrakan belasan orang tewas), hanya satu ibu-ibu umur 57 tahun. Dia ditabrak saat menyeberang, lalu dibawa ke rumah sakit namun meninggal," ujar AKBP Juli Prihartini, saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2019) siang.
AKBP Juli juga menjelaskan, sang pengemudi yang diamuk massa akhirnya meninggal dunia juga.
"Pengemudinya tadi malam diamuk oleh masyarakat. Sempat diamankan, lalu dibawa petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara, sekitar dua jam kemudian meninggal," jelasnya.
AKBP Juli juga turut menjelaskan, kejadian aksi massa di Jalan HM Jhoni itu berawal dari kawasan Simpang Kolam. Saat itu ada ibu yang menyeberang ditabrak.
"Tapi dia terus melarikan diri dan persis di daerah Gedung Arca diberhentikan di situ oleh masyarakat dan diamuk," ungkapnya.
Sejauh ini, tambah AKBP Juli, pihaknya masih dalam proses mencari saksi-saksi.
"Karena kejadiannya sampai saat ini, kita belum ketahui mengapa dia melaju dengan kecepatan tinggi, kenapa dia sampai menabrak menabrak orang. Kita masih mencari saksi agar titik awal kejadian juga jelas," ungkapnya.
"Kami ini masih melakukan penyelidikan runut dulu, darimana mobilnya. Termasuk informasi yang katanya dia merampok," tegas AKBP Juli seraya mengatakan kalau keluarga korban yang ditabrak saat ini sudah di kantor Satlantas Polrestabes Medan untuk dimintai keterangannya.