Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaiy.com-Medan. Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Sumut, Rabualam Syahputra, mengatakan, pihaknya akan menyiapkan aksi yang lebih besar jika perkara atau sengketa Pilpres yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) tidak diputuskan secara adil.
"Ini gerakam rakyat sumut, gerakan mahasiswa, gerakan rakyat. Kami minta MK agar memutuskan seadil-adilnya. Jika tidak adil, kami siap melakukan reformasi jilid II seperti 1998, untuk menjatuhkan Jokowi," tegasnya usai aksi di depan kantor Bawaslu Sumut, Jalan H Adam Malik, Medan, Rabu (22/5/2019) malam.
Menurutnya, kecurangan yang dilakukan oleh Jokowi dikakukan secara terang benderang. Di mana, sebagai petahana menggunakan kekuasaannya mengerahkan instrumen negara.
"Saat ini instrumen negara tidak lagi mengabdi ke negara, tapi kepada kekuasaan, negara ini bukan negara kekuasaan, tapi negara hukum. Hukum harus jadi panglima, tapi hukum dipijak-pijak disini, kalau memang penguasa mengajari rakyatnya berbuat melawan hukum maka rakyat akan menggunakan peradilannya sendiri yakni peradilan rakyat yang melakukan revolusi di negeri ini," terangnya.
Bahkan Rabualam siap menjadi martir (orang yang mati dalam memperjuangkan kebenaran agama) dalam pergerakan.
"Kami memikirkan anak cucu kami, memikirkan masa depan negeri ini.
Negeri ini kekayaannya hampir habis disedot kapitalisme, komunisme baik cina, eropa dan sebagainya, makanya saat ini rakyat menderita," bebernya.
"Saya siap jadi martir dalam pergerakan ini. Nanti kita siapkan aksi gerakan yang lebih besar di tanggal 25 Mei," lanjutnya.
Seperti diketahui, Paslon 02, Prabowo-Sandi akhirnya memutuskan untuk menggugat hasil Pilpres ke MK.