Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Momen kali ini tergolong langka. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, dan Sekdaprov Sumut, Sabrina, turun langsung menerima pengunjuk rasa.
Berlangsung di Pressroom Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (24/5/2019), Edy dan Ijeck duduk berdampingan. Di samping kiri mereka ada Kepala BPSDM, Kaiman Turnip.
Sementara Sabrina tidak duduk. Dia berdiri tak jauh dari posisi meja gubernur. Sabrina tidak sendirian berdiri. Di sampingnya ada Kepala Badan Kesbangpol, Antony Siahaan dan Kadis Perindag, Zonny Waldi.
Gubernur Edy tampak tak mengambil jarak dengan pengunjuk rasa, yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Peduli Birokrasi. Jumlah mereka tak banyak, paling sekitar 20 orang.
Gubernur Edy mempersilahkan mereka berbicara. Tiga orang dari mereka, semuanya sama tuntutannya. Mereka ingin Gubernur Edy transparan mengenai proses penunjukan hingga pelantikan 14 pejabat pada Selasa (7/5/2019).
Bermodalkan sebagian data kutipan media massa, mahasiswa menuding Gubernur Edy tidak menempatkan seseorang pejabat, meskipun nilai assesment-nya tinggi.
Namun Gubernur Edy menegaskan, pejabat yang dimaksudkan mahasiswa itu kebetulan tidak masuk dalam 6 daftar pejabat yang mencatatkan nilai bagus asessment. Lebih lanjut Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa para pejabat di Pemprov Sumut saat ini orang-orang terbaik. "Saat ini orang-orang di Pemprov ini adalah yang terbaik di Sumut," sebut Edy.
Kemudian Edy menegaskan jika dirinya serius memberikan yang terbaik bagi Sumut. "Yang harus kau percaya sekarang adalah bahwa saya tidak ada main-main di sana. Kau harus percaya itu," tegas Gubernur Edy.
Kemudian soal assesment itu, ditegaskannya bahwa dirinya tak mencampuri. Dia mengaku hanya menerima nilai tiga orang terbaik. "Saya hampir semua memilih yang nomor satu, dan disamping nilai assesment, juga mempertimbangkan tabiat dan lainnya," pungkas Edy.