Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Hingga Minggu (26/5/2019) sore, banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Medan sekitarnya, Sabtu (25/5/209) malam masih mengepung Perumahan Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Akses jalan menuju perumahan yang dihuni belasan ribu warga itu masih digenangi air setinggi 40-50 cm yang meluap dari 'parit busuk' di Jalan Rawe I, Kelurahan Tangkahan.
Pantauan medanbisnisdaily.com, sejumlah ruas jalan di Griya Martubung masih digenangi air yang tingginya sekitar 40 cm. “Tinggi air di akses jalan masuk Griya Martubng di Jalan Rawe I sudah tidak setinggi Minggu pagi” kata Simon, warga Grya Martubung.
Sejumlah jemaat Gereja Gepkin Sungai Kehidupan, Blok 11, Griya Martubung terpaksa menenteng sepatunya untuk bisa menuju tempat ibadah tersebut. Saat pulang seusai ibadah hal yang sama juga dilakukan.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur Kota Medan sekitarnya disertai suara guruh dan petir, Sabtu (25/5/2019) malam mengakibatkan Perumnas Griya Martubung dikepung banjir. Sejumlah warga terpaksa menyelematkan barang-barangnya terutama peralatan rumah tangga karena air setinggi 40 cm lebih menggenangi rumah warga.
Suasana bertambah kacau balau karena pada saat yang bersamaan lampu listrik PLN padam sehingga warga menjadi panik karena saat air menerjang rumah warga, lampu listerik padam.
Terjangan air mulai membanjiri Perumnas Griya Martubung sekitar pukul 21.15 WIB , sementara listrik padam sejak pukul 20.30 WIB. Air berwarna keruh yang meluap dari parit besar atau yang biasa disebut parit busuk di Jalan Rawe I Kelurahan Tangkahan menerjang pemukiman warga.
Ratusan rumah yang posisinya agak rendah tak ayal menjadi sasaran banjir. Di tengah lampu listrik padam, warga pun sibuk menyelamatkan barang-barang terutama alat rumah tangga ke tempat yang aman.
Adapun lokasi yang tergenang banjir di Perumnas Griya Martubung Medan Labuhan adalah Blok 11, Blok 9, Blok 7, Blok 8. Blok 5. Lokasi terparah tergenang banjir yaitu Blok 1, Blok 2, Blok 3 dan Blok 4. Di perumahan yang dihuni ribuan warga ini ketinggian air mencapai 50 cm lebih.
Sabtu malam sekitar pukul 21.15 WIB hujan berhenti, namun aliran listrik baru hidup sekitar pukul 23.30 WIB. Artinya, listrik padam tiga jam lebih.
Menjelang Minggu (26/5/2019) pagi terjangan air ke Perumnas Griya Martubung semakin tinggi. Terjangan air dari parit busuk terus membanjiri pemukiman warga sehingga aktivitas warga pun terganggu.
Sejumlah warga yang memaksakan diri untuk berbelanja dengan mengendarai spedamotor banyak yang mogok karena banjir menerjang spedamotornya. Seluruh akses jalan ke Griya Martubung dikepung banjir.
Sejumlah anak-anak warga Blok 11 Griya Martubung terpaksa mengurungkan niatnya untuk beribadah di Gereja Penta Kosta Kudus Indonesia (Gepkin) Sungai Kehidupan Blok 11 Minggu pagi karena akses jalan ke gereja itu dikepung banjir setinggi 40 cm.”Gak bisalah kita ke gereja kata Christin Simanjuntak kepada adiknya Theo dan Yosafat warga Blok 11 Griya Martubung.
Nenek Jahwa (58) warga Blok 11 kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, sejak Sabtu tengah malam air mulai memasuki teras rumahnya dan sejak Minggu pagi terjangan air mulai memasuki rumah karena terjangan air semakin tinggi. Seluruh peralatan rumah tangga dirumahnya diperkirakannya bakal rusak akibat terendam air banjir. “Setiap hujan deras mengguyur Kota Medan sekitarnya Perumnas Griya Martubung menjadi langganan banjir yang berasal dari parit busuk. Namun sampai saat ini tidak ada perhatian pemerintah untuk mengantisipasinya”katanya mengeluh.
Selain Perumnas Griya Martubung, banjir juga menggenangi sejumlah rumah warga di Komplek YUKA Kelurahan Tangkahan Martubung. Rumah terparah yang diterhang banjir yakni Komplek YUKA Martubung karena berdekatan dengan parit busuk yang mengalirkan air limbah dari sejumlah industri di KIM.