Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Tapanuli Selatan (Tapsel) masih menjalankan sejumlah tradisi yang sarat dengan nilai-nilai. Salah satunya mengunjungi pihak hula-hula (keluarga istri) dengan membawa makan siang. Hal itu dikatakan pengamat budaya asal Sipirok, Tapsel, Budi Hutasuhut saat ditanya medanbisnisdaily.com, Selasa (4/6/2019).
"Tradisi Idul Fitri berupa acara kunjungan kekeluargaan, pihak anak boru mengunjungi hula-hulanya sambil membawa makan siang yang dikemas di rantang. Ini tradisi wajib yang dilakukan setiap keluarga," kata Budi.
Ditambahkan Budi, sebelumnya masyarakat juga masih menjalankan tradisi pawai bawa obor atau pawai berkendaraan. Tapi tahun ini Wali Kota mengimbau tidak ada pawai.
"Tradisi ini sudah turun temurun di Padang Sidempuan, tiba-tiba tidak dibolehkan Wali Kota Irsan Effendy Nasution untuk tahun ini. Sedangkan tradisi marpangir, dilakukan saat menjelang bulan puasa," kata Budi.
Melengkapi informasi, masyarakat Tapsel terutama di Kecamatan Sipirok sejak lama sudah dikenal dengan pluralismenya, di mana masyarakat yang berbeda agama terikat dalam tatanan tradisi yang sarat nilai-nilai.