Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Belum memadainya produksi air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Sumatra Utara, menjadi sorotan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Dalam halalbihalal Idulfitri 1440 H PDAM Tirtanadi, di Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (10/6/2019), ia mengungkapkan concern-nya tentang peningkatan produksi air milik BUMD Sumut itu.
"Harus berapa saya keluarin biaya untuk itu (peningkatan produksi air), iya saya keluarin itu," ujar Gubsu Edy dalam acara yang dihadiri Wakil Gubsu, Musa Rajekshah; Direktur Utama Tirtanadi, Trisno Sumantri, dewan pengawas, jajaran direksi lainnya dan para pejabat dan karyawan Tirtanadi.
Sebagaimana diketahui, PDAM Tirtanadi memiliki kapasitas produksi 6.600 liter per detik (l/d). Jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum di wilayah pelayanan Tirtanadi, yaitu Medan, sebagian Deli Serdang, Berastagi, Tobasa, Samosir, Tapteng dan Tapsel.
Menjawab wartawan usai halalbihalal itu, Gubernur Edy mengatakan penambahan modal itu dilakukan lewat mekanisme penyertaan modal, yang nantinya harus juga mendapat persetujuan DPRD Sumut.
"Evaluasi ini, saya akan siapkan dana rakyat melalui APBD untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan rakyat kita semua," jawab Edy kepada wartawan.
Soal penambahan modal tirtanadi, kata Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Trisno Sumantri, jajaran direksi tidak tinggal diam. "Pak Gubernur udah menyampaikan akan menambah penyertaan modal. Tapi kami juga nggak diam, kami akan mengundang investor-investor," kata Trisno.
Menundang investor itu, kata Trisno, untuk jangka panjang. Untuk jangka pendek, dilakukan penyediaan tangki-tangki air bagi pelanggan yang krisis air. Jangka menengah yaitu perbaikan-perbaikan pompa di bawah badan jalan.
Lalu apakah sudah dibuat rencana anggaran biaya yang dibutuhkan Tirtanadi untuk peningkatan produksi air itu?. Trisno mengatakan belum, namun hal itu sedang digodok oleh tim percepatan.
"Yang juga kita harus sadari begini. Ada suatu kondisi dimana pertumbuhan produksi air Tirtanadi relatif tidak ada berkembang dalam 10 tahun terakhir ini. Tapi pertumbuhan pelanggan dari hari ke hari terus bertambah. Kita tidak mungkin juga menyetop ini nanti bisa makin ini. Jadi intinya bagaimana kita bisa mencari keseimbangan antara pertumbuhan jumlah pelanggan dengan kebutuhan air," pungkas Trisno.