Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Nilai ekspor Sumatra Utara (Sumut) periode Januari-April 2019 terpangkas hingga US$ 386,881 juta menjadi US$ 2,523 miliar dari US$ 2,910 miliar di Januari-April 2018. Penurunan ini karena sektor industri loyo dimana ekspornya turun 14,55% dari US$ 2,690 miliar menjadi US$ 2,299 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, penurunan ekspor sektor industri memang sangat berdampak besar pada ekspor Sumut. "Penurunan ini kemungkinan karena order yang terpangkas juga dari buyer. Tapi penurunannya yang memang cukup harus menjadi perhatian karena sudah double digit," katanya, di Gedung BPS Sumut, Senin (10/6/2019).
Berbeda dengan sektor industri, pada periode yang sama sektor pertanian justru naik 2,11% dari US$ 219,325 juta menjadi US$ 223,961 juta.
Data BPS, ekspor Sumut ke sejumlah negara tujuan yang merupakan mitra dagang utama memang merosot seperti Cina yang turun 8,39% dari US$ 328,351 juta menjadi US$ 300,815 juta, kemudian ekspor ke India turun 17,98% dari US$ 201,901 juta menjadi US$ 165,606 juta dan ekspor ke Jepang turun 10,72% dari US$ 177,108 juta menjadi US$ 158,120 juta.
Selain itu, ekspor ke Kamboja juga turun 3,52%, ke Amerika Serikat turun 7,52%, ke Belanda turun 17,39% dan ke Mesir turun 12,66%.
"Order yang turun dari negara-negara mitra ini cukup besar. Karenanya penurunan ekspor Sumut cukup signifikan," kata Suhaimi.