Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Laju realisasi inflasi Sumatra Utara (Sumut) pada Mei 2019 yang membukukan angka 1,19% terbilang sangat buruk. Terlebih di bulan April 2019, Sumut juga merealisasikan inflasi sebesar 1,23%. Total dua bulan saja, laju tekanan inflasi di wilayah Sumut sudah mencapai 2,41%. Sebuah realisasi laju tekanan inflasi yang tentunya sangat mahal bagi masyarakat dan itu juga membuktikan jika pemerintah gagal dalam mengendalikan harga di wilayah Sumut.
Inflasi bulan Mei 2019 sebesar 1,19% juga menjadi yang terburuk selama Ramadan dalam tiga tahun terakhir. Data Bank Indonesia (BI), inflasi Ramadan tahun 2016 sebesar 0,9%, tahun 2017 sebesar 0,3% dan pada tahun 2018 bahkan terjadi deflasi sebesar 0,7%.
Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, tekanan yang terjadi pada inflasi Sumut masih dipengaruhi oleh kenaikan sejumlah bahan pokok, terutama cabai merah dan bawang putih. "Sumut masih kedodoran dalam mengontrol sejumlah harga barang khususnya komoditas cabai yang harganya kerap berfluktuasi sangat liar. Laju realisasi tekanan inflasi tersebut, harus jadi cambuk buat kita semua untuk menjaga inflasi hingga tutup tahun tetap sesuai sasaran 3,5%. Laju tekanan inflasi sebesar 1% lebih, jelas ini memperburuk daya beli masyarakat di Sumut," katanya, Senin (10/6/2019).
Sungguh disayangkan memang, meski mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok belakangan ini bukan perkara mudah. Karena memang lebih banyak dipengaruhi oleh sisi persediaan yang mengakibatkan Sumut kedodoran. Tetapi sudah semestinya daerah ini memiliki sejumlah instrumen yang mampu untuk meminimalisir dampak dari kenaikan harga di masa yang akan datang.
Realisasi inflasi Sumut juga melebihi rata-rata inflasi nasional yang masih dikisaran 0,6%. "Kita merealisasikan angka yang lebih buruk, dua kali lebih tinggi dari rata-rata nasional. Dan realisasi laju tekanan inflasi ini jauh melebihi batas atas ekspektasi saya, dimana sebelumnya saya memperkirakan inflasi terburuk Sumut itu dikisaran 0,5%," kata Gunawan.
Sekalipun memang ini masalahnya terletak pada gangguan supply yang memang sulit untuk diatasi dengan cara cara instan, tapi perlu memikirkan sebuah cara untuk memitigasi kemungkinan kenaikan laju tekanan inflasi kedepan. Dan Sumut, tekannya, membutuhkan pengumpulan sampel ekspektasi produksi tanaman cabai di tingkat petani.