Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pergerakan harga minyak masih dalam tren penurunan, seiring kondisi pasar global yang dibayangi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Tim Harga Minyak Indonesia melaporkan, Indonesian Crude Price (ICP) untuk bulan Mei 2019 mengalami penurunan sebesar US$ 0,24 per barel dari US$ 68,31 per barel pada April 2019 menjadi US$ 68,07 per barel.
"Kekhawatiran pasar atas perang dagang AS-China yang berkepanjangan kian memperlemah perekonomian global, salah satunya yang kena imbas adalah rendahnya permintaan minyak mentah global," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Kamis (13/6/2019).
Berdasarkan analisa Tim Harga Minyak, penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh sentimen negatif pasar atas pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait pengenaan tarif sebesar 5% atas impor dari Meksiko, yang merupakan salah satu partner dagang dan pemasok utama minyak mentah AS.
Selain itu, publikasi Internasional Energi Agency (IEA) menunjukkan adanya penurunan permintaan minyak global tahun 2019 sebesar 0,2 juta barel per hari dibandingkan proyeksi periode sebelumnya.
Ditambah lagi, stok minyak mentah AS mengalami lonjakan drastis hingga 476,8 juta barel. Ini merupakan capaian tertinggi sejak September 2017 akibat adanya peningkatan impor minyak mentah serta penurunan tingkat pengolahan kilang di AS yang berada di bawah 90% dari kapasitas total.
Untuk kawasan Asia Pasifik, pergerakan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh penurunan tingkat pengolahan kilang-kilang independen di China akibat marjin kilang yang terus merosot.
Rincian perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Mei 2019 sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar US$ 0,14 per barel dari US$ 71,26 per barel menjadi US$ 71,12 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 3,00 per barel dari US$ 63,87 per barel menjadi US$ 60,87 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 0,55 per barel dari US$ 70,78 per barel menjadi US$ 70,23 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,33 per barel dari US$ 71,63 per barel menjadi US$ 70,30 per barel.
Pergerakan serupa juga terjadi pada ICP Sumatera Light Crude (SLC). ICP SLC turun sebesar US$ 0,39 per barel dari US$ 69,44 per barel menjadi US$ 69,05 per barel.(dtf)