Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sepanjang Januari-April 2019, pasokan barang modal dari luar negeri (impor) ke Sumatra Utara (Sumut) turun hingga 12,7% atau US$ 26,068 juta. Tercatat, nilai impornya tinggal US$ 179,268 juta dari Januari-April 2018 senilai US$ 205,337 juta. Penurunan pasokan barang modal juga berkontribusi terhadap penurunan total impor Sumut di periode yang sama sebesar 8,9% dari US$ 1,707 miliar menjadi US$ 1,555 miliar di Januari-April 2019.
Tapi secara bulanan, impor barang modal masih tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, impor barang modal pada April 2019 naik hingga 30,56% dibandingkan Maret 2019. Tercatat nilainya mencapai US$ 55,585 juta.
Menurut Ketua BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut, Dianto MS, penurunan impor Sumut sepanjang Januari-April 2019 kemungkinan karena importir memangkas order (pembelian). Pasalnya, barang modal sudah banyak masuk ke Sumut sejak awal tahun.
"Makanya kalau dilihat secara kumulatif, terjadi penurunan. Tapi secara per bulan, justru naik. Itu kemungkinan karena permintaaan tinggi menjelang Ramadan dan Lebaran 2019. Makanya ada kenaikan di bulan April yang memang berdekatan dengan Ramadan," katanya, Kamis (13/6/2019).
Dianto mengatakan, secara umum importir memang mengurangi pasokan setiap menjelang Lebaran. Karena sudah memasok 3 atau 4 bulan sebelummya. Setelah Lebaran pun, akan mengimpor secara terbatas hingga baru akan normal sebulan lebih usai Lebaran.
Data BPS, selain barang modal, impor barang konsumsi Sumut juga turun 23,02% dari US$ 152,535 juta menjadi US$ 117,422 juta pada Januari-April 2019. Sementara impor bahan baku penolong turun 6,72% dari US$ 1,349 miliar menjadi US$ 1,258 miliar.