Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan di rentang 6.250-6.284 sebelum akhirnya IHSG ditutup di zona merah dengan turun 0,049% di level 6.273. Level tertinggi IHSG berada di level 6.284 dan terendah berada di level 6.250.
Pelemahan IHSG disinyalir berasal dari rilis data cadangan devisa bulan Mei yang mengalami penurunan US$ 4milliar menjadi US$ 120,3 miliar. Penurunan cadangan devisa tersebut direspon negatif oleh pelaku saham.
"Namun saya kira ini wajar terjadi karena beberapa utang pemerintah telah jatuh tempo serta bulan Mei merupakan bulan pembayaran dividen yang cukup banyak bagi perusahaan asing. Sejalan dengan keyakinan BI, saya juga menyakini bahwa cadangan devisa ini masih mampu meopang stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi di dalam negeri," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (13/6/2019).
Disamping itu, tekanan dari faktor eksternal juga masih terjadi dimana situasi ekonomi global juga masih melambat. Tekanan itu tak hanya dirasakan di Asia namun juga di Amerika Serikat dan Eropa. Hyper inflasi masih terjadi di beberapa negara bagian seperti Venezuela, India dan Argentina. Hingga saat ini belum ada kebijakan yang cukup mampu memperbaiki situasi ekonomi di Venezuela. Namun untuk di India, bank sentral negara tersebut telah menurunkan suku bunga di negaranya untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya.
Tak hanya IHSG yang mengalami pelemahan, indeks saham global juga mengalami pelemahan dimana indeks Dow Jones turun 0,168%, NYSE turun 0,227%, S&P 500 turun 0,2%, Nikkei turun 0,462%, Indeks Kospi turun 0,5%, dan Indeks Taiwan turun 0,515%.
Disisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih stabil di level 14.247/dolar AS.