Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Diduga akibat korsleting arus pendek listrik, dua unit rumah semi permanen yang dihuni Rosmida br Manurung (56) dan anaknya Nurdiah br Purba (32), warga Jalan Gatot Subroto, Lingkungan II, Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padang Hulu, tepatnya di belakang Kantor Camat Padang Hulu, Kota Tebingtinggi, hangus terbakar, Jumat (14/6/2019).
Akibat peristiwa kebakaran itu, rumah Nurdiah br Purba yang terbuat dari papan dan berdempetan dengan rumah ibunya Rosmida br Manurung, rata dengan tanah. Sementara kondisi dua kamar dan ruang tengah rumah Rosmida, hampir separuh musnah terbakar.
Keterangan diperoleh di lokasi kejadian, Rosmida saksi pertama yang mengetahui kejadian itu bercerita bahwa, saat itu ia sedang tiduran di kamar sementara rumah anaknya dalam keadaan kosong, karena ditinggal pergi bekerja, dan cucunya masih di sekolah.
“Pertama kali aku mendengar ada suara seperti bunyi mercon petasan yang meletus di ruang tengah rumahku. Mendengar suara itu, aku langsung terbangun. Saat itulah, aku langsung terkejut melihat asap dan api membubung tinggi di kamar dan ruang tamu rumahku. Aku langsung bangkit dan segera keluar sembari minta tolong pada tetangga,” katanya.
Mendengar teriakan korban, yang rumahnya tepat berada tak jauh dari kantor camat, warga sekitar segera melaporkan kebakaran kepada pegawai dan Camat Padang Hulu. Mendapat laporan, Camat Padang Hulu Muhamad Deni Siregar segera ke lokasi dan menghubunggi pemadam kebakaran dan pihak kepolisian.
Tetapi karena kondisi menuju rumah korban yang tidak dapat dimasuki mobil, pihak pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkan api. Namun berkat kerja keras petugas dan dibantu warga, akhirnya api pun berhasil dipadamkan.
Tapi meski api berhasil dipadamkan, rumah Nurdiah br Purba beserta isinya, tidak ada satupun yang bisa diselamatkan. Sementara rumah Rosmida, kamar dan ruang tamu beserta barang barang, semua habis terbakar.
Terpisah Nurdiah br Purba mengaku trauma dengan peristiwa tersebut, dia tau rumahnya terbakar setelah dikabari ibunya. “Rumahku terbakar dalam keadaan kosong, karena aku pergi kerja dan anakku pergi sekolah,” ujarnya sedih.
“Api mungkin berasal dari korsleting arus listrik, karena dari tadi malam listrik dalam kondisi hidup mati. Habis semua barang dan pakaian kami. Tak ada satupun yang tersisa,” ratapnya sedih. Akibat kebakaran tersebut, kedua korban ditaksir mengalami kerugian puluhan juta rupiah.