Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Akhirnya peristiwa penganiayaan oleh Ketua Koordinator Tim Pemenangan Sihar Sitorus, Charles Panjaitan, terhadap Koordinator Kabupaten Samosir, Parulian Silalahi, disudahi dengan kesepakatan damai.
Melalui pertemuan bernuansa kekeluargaan di rumah Parulian, di kawasan Tanjung Anom, 12/6/2019, kedua belah pihak menandatangi akad perdamaian. Antara Parulian dan Charles, keduanya saling memaafkan atas peristiwa perselisihan dan pertengkaran yang terjadi di kantor pemenangan caleg DPR-RI Sihar Sitorus, Sihar Sitorus Center (SS Center) di Jalan Cipto No 4, Medan pada 16 Mei 2019.
Turut menyaksikan kesepakatan perdamaian tersebut adalah kedua mertua Parulian, Sekretaris Koordinator Pemenangan Sihar Sitorus, Sarluhut Napitupulu), Tumpak Siagian dan seorang pengacara, Marihot Siahaan.
Dengan terjadinya perdamaian, laporan ke pihak ke kepolisian, yakni Polsek Medan Baru, juga akan dicabut. Perselisihan berakhir.
"Saya sudah memaafkan Charles, itulah kenapa kesepahaman berdamai dibuat. Artinya, ke depan antara kami berdua tidak ada persoalan apapun lagi," tegas Parulian kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (15/6/2019).
Sarluhut Napitupulu yang bertindak sebagai salah seorang saksi dalam proses perdamaian antara Parulian dan Charles menolak memberi penjelasan.
"Nggak tahu saya apakah sudah berdamai," ucapnya ketika ditanya soal kebenaran perdamaian tersebut.
Pengaduan ke Polsek Medan Baru oleh Parulian disebabkan penganiayaan oleh Charles terhadap dirinya. Dia dianiaya sehingga menimbulkan wajahnya berlumuran darah, satu buah giginya copot. Peristiwa tersebut terjadi di hadapan bendahara SS Center dan anggota tim pemenangan lainnya.
Pasalnya, Parulian menagih janji pemberitaan reward sebesar Rp 10.000 persuara. Janji itu dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh Charles.
Kata Parulian, Charles siap memberi penjelasan terkait reward tersebut kepada seluruh tim pemenangan Sihar di bahwa hal tersebut tidak pernah ada.