Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com Tahan Karo. Pengurasan air limbah Tugu Perjuangan kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, senantiasa menggaggu pelintas. Tidak maksimalnya sistem kerja petugas Bidang Pertamanan, Dinas PU Pemkab Karo, senantiasa menuai protes. Namun hingga, Jumat (21/6/2019), mekanisme kerja petugas di lapangan belum berubah. Protes oleh warga pun kembali terjadi.
Buangan limbah air mancur masih tetap di buang ke jalan raya. Sejumlah pelintas, baik yang menggunakan roda dua dan pejalan kaki tampak terganggu ketika proses pembungan air berlangsung. Petugas lapangan yang melakukan pekerjaan, menurut warga, seakan tidak perduli terhadap dampak pekerjaan yang dilakukan. Bahkan kelihatan merasa santai saja.
“Dari hari-ke hari, belum ada perubahan, selalu menyusahkan pelintas dan warga yang berdomisili di sekitar kawasan Tugu perjuangan. Mengapa tidak dilakukan perbaikan saluran pembuangan. Semakin lama semakin semerawut saja cara kerja di kabupaten ini. Semuanya seolah asal dikerjakan saja. Tidak ada inovasi baru,” ujar Caverius Sembiring, mewakili warga kepada medanbisnisdaily.com.
Terkait mengapa pengurasan air limbah dibuang ke jalan raya, yang juga merupakan lintasan jalan lintas Sumatera (Jalinsum). Kabid Pertamanan Dinas PU Pemkab Karo, Baron Kaban, melalui telepon selularnya mengatakan, hal tersebut dikarenakan masih tersumbatnya saluran pembuangan dari tugu menuju parit.