Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Neraca perdagangan Sumatra Utara (Sumut) dengan Malaysia lagi-lagi mengalami defisit. Hingga April 2019, defisit necara perdagangan Sumut ke Malaysia sudah mencapai US$ 83,692 juta, dimana impor Sumut dari Malaysia mencapai US$ 145,925 juta sedangkan ekspornya hanya US$ 62,236 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, defisit Neraca perdagangan Sumut dengan Malaysia berada diurutan keempat terbesar setelah Singapura senilai US$ 126,041 juta, Cina senilai US$ 122,570 juta dan Australia senilai US$ 85,772 juta.
"Defisit neraca perdagangan Sumut ke Malaysia memang selalu terjadi setiap bulan. Makanya nilai kumulatif Januari-April sudah mencapai US$ 83,692 juta," katanya, Jumat (21/6/2019).
Secara umum defisit perdagangan Sumut dengan Malaysia karena kualitas dan harga barang yang jauh lebih murah. Selain itu, kemungkinan barang-barang tersebut tidak tersedia di Sumut.
Tapi menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, nilai impor yang cukup besar harus jadi perhatian serius. "Kalau bisa, Sumut juga harus bisa mengirimkan produk-produknya ke Malaysia. Dengan begitu, defisitnya tidak akan sebesar saat ini," katanya.
Disamping itu, Sumut juga harus berupaya agar tidak selalu mengandalkan barang-barang dari negara sehingga menambah beban bagi defisit neraca perdagangan. Karena pembelian barang-barang dari luar negeri kadang karena harganya yang lebih murah. Apalagi, banyak juga diantaranya yang bukan barang modal maupun bahan baku penolong.