Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Pabrik mancis yang terbakar akibat ledakan ribuan korek api mancis gas di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (21/6/2019), merupakan rumah tinggal yang dijadikan pabrik. Rumah tersebut milik Suriadi (35), penduduk Sambirejo. Menurut Rusmiati (59), kakak kandung Suriadi, pabrik yang berada persis di depan rumahnya itu dikontrakan adiknya kepada salah seorang pengusaha, warga Medan.
"Rumah itu milik orang tua saya yang sudah meninggal dan rumah itu diwariskan untuk adik saya yang paling kecil, yaitu Suriadi. Oleh Suriadi, rumah itu disewakan sama orang Tionghoa, warga Medan, dan sudah berjalan 8 tahun. Untuk usaha memasang kepala mancis itu sudah 8 tahun", ungkap Rusmiati, Jumat (21/6/2019) malam.
Sepengetahuannya Rusmiati, para korban/pekerja pabrik mancis yang meninggal, mereka dibayar berdasarkan borongan, tetapi tidak tahu berapa target dan pembayarannya.
"Mereka biasanya berpenghasilan Rp 700.000- Rp 800.000/bulan kalau dikumpuli upahnya, karena gajiannya seminggu atau sepuluh hari kerja. Pekerjaan korban hanya memasang kepala/pematik mancis, kalau gas memang sudah terisi dalam mancis yang belum ada kepalanya," kata Rusmiati.
Secara terpisah, Sekdakab Langkat, dr Indra Salahdin saat dihubungi mengatakan, kalau di Pemkab, usaha pemasangan pematik mancis itu belum pernah memohonkan izin berusa.
"Kalau izin tidak ada, tapi kalau home industri, bisa ditanyakan kepada camat," sebutnya singkat.
Camat Binjai, Rizal Gunawan Gultom hingga kini belum bisa ditemui, dihubungi telepon selularnya tidak tersambung.
Pantauan medanbisnisdaily.com, hingga Jumat malam, lokasi kebakaran terus dipadati masyarakat dari berbagai daerah.