Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemprov Sumut akan memberikan santunan kepada keluarga yang menjadi korban kebakaran pabrik korek api gas, di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, Jumat, 21 Juni 2019. Apalagi, rata-rata karyawan pabrik yang tewas berasal dari masyarakat menengah bawah yang hanya bergaji di Rp 700.000-Rp 800.000/bulan.
"Jangan kan yang musibah, yang tidak musibah aja kita bantu," kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi usai melantik Panitia Petugas Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, di Asrama Haji Medan, Selasa (25/6/2019).
Kata dia, pihaknya hingga saat terus melakukan upaya penyelidikan terhadap keberadaan rumah kontrakan yang dijadikan home industri perakitan mancis gas yang dikelola PT Kiat Unggul tersebut. Home industri tersebut beroperasi cukup lama tanpa izin.
"Sudah ditangani dengan yang berwajib, ada pabrik mancis (korek gas) tapi di tengah pemukiman. Ini kenapa sudah sekian lama tidak ketahuan, ini akan kita evaluasi," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Yulianto menyebut 30 orang korban jiwa meninggal dunia karena terpanggang. Di mana, saat kebakaran terjadi pintu depan pabrik digembok oleh mandor pabrik
“Mereka nggak bisa melarikan diri karena pintu depan terkunci, digembok, lalu ada teralis besi. Mereka nggak bisa melarikan diri sehingga mereka terpanggang di situ,” ujarnya.
Nugroho menyebut kronologi kejadian diwali dengan pecahnya salah satu tabung korek gas yang mengenai tabung korek gas lainnya, sehingga terjadi ledakan yang membakar pabrik dan menewaskan 30 korban di dalamnya. Termasuk lima diantaranya merupakan anak dari karyawan pabrik yang dibawa ikut berkerja.
"Ada 28 karyawanya, 4 berhasil meloloskan diri, 24 masih ditempat itu. Terus ada satu karyawan di situ memiliki teman, dia sifatnya hanya main di situ," terangnya.