Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Tanah Karo. Jalan menuju pusat perdagangan produk hortikultura terbesar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Pajak Roga Berastagi, rusak. Belum ada perbaikan dari dinas instansi terkait. Sejumlah petani yang ditemui medanbisnisdaily.com, Kamis (27/6/2019), saat hendak menjual hasil budidaya pertaniannya mengaku sangat kecewa.
“Info yang kami dengar, Tanah Karo merupakan penghasil produk hortikultura terbesar di Sumatera Utara ini. Tetapi nama besar itu, tidak dibangun sebanding dengan sarana-prasaran pendukung pertanian. Infrastruktur pasca panen, kurang di rencanakan secara matang. Jalan masuk ke pusat perdagangan saja tidak maksimal,” ujar Ardiansah Sembiring, warga Kecamatan Merdeka.
Petani lainnya, Anto Karo-Karo, warga Kecamatan Simpang Empat, juga menyatakan hal yang tidak jauh berbeda. Menurut Anto, pertanian sebagai sektor andalan pertama di Kabupaten Karo, sudah seharusnya menjadi prioritas utama dalam segala hal. Termasuk persiapan dan perencanaan program, mulai dari pengawasan pembibitan, pupuk, pestisida, jalan tani, sekaligus penanganan pasca panen pertanian warga.
Terkait kerusakan yang terjadi di sejumlah ruas jalan keluar-masuk Pajak Roga, Kasi Jalan dan Jembatan Bina Marga, Dinas PU PR Pemkab Karo, Binar Tarigan, kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, pihaknya akan melakukan peninjauan lokasi. “ Beberapa waktu lalu sudah ada yang kita timbun. Akan ditinjau kembali, jika memungkinkan akan di tambal. Penyisipan hanya dalan skala kerusakan kecil. Jika besar, akan di masukan ke tender proyek P-APBD,” ujar Binar.
Pantauan medanbisnisdaily.com dilapangan, cukup banyak ruas jalan keluar- masuk Pajak Roga yang berlubang. Di sejumlah titik, petani yang membawa hasil tani, harus mengurangi laju kenderaannya. Informasi yang diperoleh dari juru timbang, perputaran uang dari hasil transaksi hortikultura di pajak tersebut minimal Rp 3 miliar per harinya (dalam kondisi harga stabil).