Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Kabupaten Samosir menjalin kerja sama pengembangan tanaman macadamia dengan Pemprov Sumut, Pemprov Jawa Barat, PT Inhutani IV, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di kawasan Danau Toba.
"Hal itu dibuktikan dengan penandatangan nota kesepahaman pengembangan macadamia," ujar Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga, Minggu (30/6/2019), di Samosir.
Pada penandatanganan nota kesepakatan, Jumat (28/6/2019), di Huta Ginjang, Tapanuli Utara itu, Juang Sinaga sekaligus menerima bibit macadamia dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya.
"Pencanangan tanaman macadamia yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sekaligus rehabilitas lahan kritis di kawasan Danau Toba," sebutnya.
Disebutkan Juang, macadamia merupakan jenis tanaman dari Australia yang akan dikembangkan di kawasan Danau Toba untuk penghijauan dan mengatasi lahan kritis ribuan hektar.
"Selain untuk penghijauan, tanaman ini dapat memberikan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat," bebernya.
Buah tanaman macadamiam menurutnya, bernilai jual tinggi dengan harga Rp. 300.000-Rp 500.000/Kg.
"Macadamia dapat dipanen pada umur 5 tahun, sangat cocok ditanama di daerah tangkapan air dan lahan kering dengan daya tahan tinggi terhadap panas," terang Juang lagi.
Ia menjelaskan, sebagai komitmen bersama mengembangkan tanaman macadamia, turut menandatangani nota kesepakatan Bupati Tapanuli Utara, Tobasa, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo dan Simalungun.