Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Sejak 3 pekan lalu hingga saat ini harga cabai merah di tingkat pengecer dan di pasar-pasar tradisionil di Langkat naik turun di level Rp 50.000-Rp 60.000/Kg. Artinya, harga cabai tidak bergeser turun ke harga stabil, yakni di kisaran Rp 25.000-Rp 30.000/Kg, berkutat di tingkat Rp 50.000/Kg, kemudian naik lagi ke harga Rp 60.000/Kg, dan turun lagi ke Rp 50.000/Kg.
"Kalau cabai belum bergulir ke harga normal, hanya naik turun, kalau pasokan sedikit, pemasok menaikkan harga, kalau pasokan sedang, pemasok menurunkan harga. Tetapi belum bergeser dibawah Rp 50.000/kg, masih naik turun Rp 50.000, Rp 60.000, kemudian turun ke Rp 50.000, nanti naik lagi ke Rp 60.000/Kg, begitu- gitulah harga cabai," sebut Ito Boru Sinaga, pedagang sayur-mayur di Pasar Baru, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Senin (1/7/2019).
Sementara itu, harga cabai di tingkat petani masih tergolong tinggi, karena sebagian petani masih membuka lahan tanaman baru untuk cabai, sebagian masih lesu tidak melakukan penanaman akibat terpuruknya hasil panen cabai yang murah pada Januari-Maret 2019, yakni hanya Rp 6.000-Rp 8.000/Kg.
"Kalau panen paling tinggal sisa- sisalah, paling banyak 30 Kg, karena pohon sudah mau mati, dan harga jual kadang Rp 45.000 dan terkadang Rp 40.000/Kg dibeli agen," sebut Sukir, petani cabai di Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang, Langkat.
Pantauan medanbisnisdaily.com di pasar tradisionil sayur mayur di Langkat, harga cabai kecil/cabai rawit, juga masih tinggi, sama seperti cabai merah, yakni naik turun di harga Rp 50.000 dan Rp 60.000/Kg.