Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Ekspor ijuk yang dilepas Karantina Pertanian Belawan bulan lalu sebanyak 20.500 kg atau 20,5 ton ke negara tujuan Qingdao, Cina.
“Ijuk yang diekspor ini merupakan produk lokal asal Sumatra Utara yang terkenal memiliki serat alami terbaik karena kekuatannya tahan hingga ratusan bahkan ribuan tahun,” ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Hasrul SP MP, kepada medanbisnisdaily.com, Senin (1/7/2019).
Hasrul menjelaskan, serat berwarna hitam ini tumbuh menyelimuti pelepah daun. Serat ijuk aren dikumpulkan masyarakat dan diperoleh dari masyarakat pedesaan.
Eksportir ijuk asal Sumut, Sutrisno, menyebutkan, sebelum ijuk diekspor dilakukan pencucian ijuk terlebih dahulu dengan cara direndam dalam sebuah bak selama dua hari. Kemudian dijemur, lalu dimasukkan dalam alat sortasi dan diikat.
“Begitupun, sebelum ijuk diekspor, petugas karantina tetap melakukan pemeriksaan terhadap keamanan produk tersebut. Dan, harus dipastikan bahwa ijuk bebas dari organisme pengganggu tumbuhan atau sejenisnya. Dalam artian, benar-benar aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan negara tujuan,” ujarnya.
Hasrul juga menambahkan, saat ini banyak produk pertanian yang memiliki peluang atau potensi untuk diekspor dengan harga yang tinggi. Sebut saja diantaranya, sabuk kelapa, lidi, sereh wangi, santan kelapa dan lain sebagainya.
“Asal ada kemauan, kita siap membimbing para eksportir pemula untuk mencarikan pasar dan persyaratan dari negara tujuan,” pungkas Hasrul.