Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tanah Karo. Enam hari pasca penanaman bunga tasbih yang dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Karo, Sariati Boru Sitompul Terkelin Brahmana, di kawasan Jalinsum Kabanjahe-Berastagi layu. Bunga tasbih atau Canna itu terlihat layu dan mengering.
Padahal penanaman bunga yang dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK beserta rombongan, Jumat (28/6/2019) bertujuan agar bagian pulau jalan terlihat indah, khususnya di kawasan ibu kota Kabupaten Karo, Kota Kabanjahe. Penanaman juga dilakukan sebagai penunjang terselenggaranya Festival Bunga dan Buah yang dimotori oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karo.
Sejumlah warga yang ditemui medanbisnisdaily.com mengaku kecewa dengan kondisi tersebut tanaman yang minim perawatan itu. “Baru ditanam seminggu sudah layu dan mengering. Bahkan tidak sedikit yang mati. Hendaknya penanaman itu berprogram, jangan hanya menjelang ada acara saja. Usai ditanam kurang dirawat, begitulah hasilnya. Nanti kalau kita katakan ini-itu, disangka pemerintah ini pula kita sentimen. Tetapi lihatlah realitanya,” ujar M Br Ketaren.
Menanggapi hal itu Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Lampu Jalan, Dinas PU PR Pemkab Karo, Baron Kaban, melalui telepon selularnya mengatakan, penanaman bunga di pulau jalan di kawasan Berastagi dan Kabanjahe merupakan bagian dari persiapan Festival Bunga dan Buah. Penanaman bunga, katanya, juga merupakan kegiatan rutin."Layu dan mengeringnya bunga tasbih dikarenakan baru ditanam," pungkasnya.