Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdsilh.com-Belawan. Balita penderita sindrome nitrotik atau kelainan ginjal asal Belawan meninggal dunia, setelah balita tersebut dipindahkan perawatannya dari RS Rasyida yang ada di Medan Perisai ke RSUP Haji Adam Malik, Medan Tuntungan, Senin (8/7/2019) malam sekira pukul 21.50 WIB.
Kabar duka atas meninggalnya SDWY, anak kedua dari pasangan Supriadi (28) yang sehari-hari sebagai nelayan dan Sheren Suzanah (22) itu, diperoleh dari Halil, relawan yang ditunjuk Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis untuk memantau perkembangan kesehatan balita berusia dua tahun tiga bulan tersebut.
"Sekira pukul 21.50 WIB, SDW, balita penderita nifrotik sindrome, telah meninggal dunia saat menjalini perawatan di RSU Haji Adam Malik Medan," sebut Halil kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (9/7/2019) pagi.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis sempat mengunjungi rumah kediaman SDWY, balita penderita sindrom netrotik atau ginjal bocor di Lingkungan IX Blok B, Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. Kota Medan, Sabtu (6/7/2019).
Anak kedua pasangan Supriadi dan Sheren Suzanah ini diketahui sudah lebih enam bulan merasakan sakit akibat kelainan ginjal yang diderita anaknya.
Mendapat informasi dari media sosial yang sempat viral, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis didampingin Wakapolres, Kompol Taryono Raharja beserta jajaran Polres Pelabuhan Belawan, memberikan bantuan pengobatan gratis ke RS Rasyida, rumah sakit khusus ginjal yang berada di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Medan Petisah, karena balita tersebut tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Ikhwan beserta rombongan juga mendoakan SDWY agar cepat diberikan kesembuhan oleh Allah SWT, sehingga kelak dapat kembali ke rumah bekumpul bersama keluarga.
Namun ketentuan berkehendak lain, upaya medis yang telah dilakukan belum membuahkan hasil, dua hari menjalani perawatan akhirnya, balita penderita kelainan ginjal tersebut meninggal dunia.