Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sepanjang tahun 2018 lalu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah banyak melakukan berbagai tindak pengungkapan. Salah satunya adalah dengan mengungkap jumlah kerugian negara hingga mencapai sebesar Rp 2,9 triliun.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi juga menyampaikan, selain itu Polri juga turut menyelamatkan keuangan negara hingga sebanyak Rp 2,3 Triliun. Hal itu disampaikannya dalam membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo saat menjadi Inspektur upacara HUT ke-73 Bhayangkara, di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (10/7/2019).
"Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan atas kerja keras, pengabdian, pengorbanan, dan perjuangan tanpa pernah mengenal lelah, yang ditunjukkan personel Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Selain itu Edy juga menyebutkan, kerja keras dan pengabdian Polri, telah dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dimana situasi keamanan dalam negeri sepanjang tahun 2018 dan 2019 terpelihara dengan baik.
"Polri dan TNI telah mengamankan seluruh perhelatan internasional yang diselenggarakan Pemerintah, mulai dari Asian Games, Asian Para Games, serta IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Polri dan TNI juga telah mengamankan penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019, sehingga terselenggara dengan aman, damai, dan demokratis," paparnya.
Tak hanya itu, Edy juga menjelaskan, Polri juga telah menjamin keamanan agenda masyarakat mulai dari perayaan Natal 2018, Tahun Baru 2019, sampai dengan Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Selain itu, bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, Polri turut terlibat aktif dalam penanggulangan bencana yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air.
"Berbagai pengungkapan tindak kejahatan, mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber. Lalu kejahatan berimplikasi kontinjensi seperti konflik sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkis, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara seperti illegal logging, illegal fishing, dan tindak pidana korupsi juga berhasil diungkap," jelasnya.
Dengan berbagai capaian tersebut, lanjut Edy, kinerja Polri dalam memelihara keamanan dalam negeri terus mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat. Sehingga tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri terus meningkat.
"Saya harap berbagai capaian ini tidak membuat institusi Polri cepat berpuas diri. Namun sebaliknya, menjadi motivasi dan inspirasi untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Apalagi ke depan, tantangan yang dihadapi Polri dalam memelihara keamanan dalam negeri akan semakin kompleks," tandasnya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebutkan, bahwasanya anggota Polri saat ini telah mencapai sebanyak 446.873 personel yang tersebar di 34 Polda, 461 Polres, di 514 Kabupaten/Kota, Serta 4.872 Polsek di 7.201 Kecamatan.
Selain itu sambung dia, dalam 3 tahun terakhir melalui Program Promoter, Polri juga telah menjtitik beratkan pada 3 kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media.
"Sehingga Polri yang pada tahun 2016 termasuk dalam 3 institusi dengan kepercayaan publik rendah, saat ini berdasarkan hasil survei oleh berbagai lembaga yang kredibel telah berada pada 3 lembaga yang dipercaya publik," terangnya.
Atas berbagai capaian yang diraih, sambung Agus, turut mendorong Polri untuk terus melaksanakan perbaikan. Untuk itu, Polri kedepan akan siap melaksanakan dan mempedomani 5 instruksi Presiden berupa meningkatkan kualitas SDM Polri, mengedepankan strategi pemolisian proaktif dan tindakan humanis dalam mencegah berbagai permasalahan sosial.
Kemudian, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang modern, mudah, murah dan cepat, meningkatkan profesionalisme dalam penegakan hukum dan berkeadilan.
"Serta memperkuat koordinasi kerjasama dengan TNI dan lembaga pemerintah dalam memelihara keamanan negeri," tandasnya.