Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Lama tak terdengar kabarnya, pegiat masyarakat adat sekaligus pendiri Sokola Rimba, Butet Manurung, tampil sebagai narasumber dalam Festival Literasi Nusantara Danau Toba (FLNDT) 2019 yang digelar di Desa Tomok Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Kegiatan yang berlangsung 11-13 Juli 2019 ini digelar Gramedia bekerjasama dengan Pemprovsu, Pemkab Samosir dan sejumlah komunitas literasi salah satunya dari Yayasan Alusi Tao Toba.
Di acara pembukaan FLNDT, Kamis sore (11/7/2019), Butet yang bernama asli Saur Marlina Manurung ini tampil jauh dari kesan "garang" sebagaimana kemunculannya pertama kali di ruang publik kurang lebih tahun 2000-an. Butet mengenakan rok dengan atasan hitam dan kacamata.
Beberapa kali berfoto bersama dengan masyarakat, Butet terlihat tak mengenakan sandal. Saat disapa medanbisnisdaily.com, istri orang Australia ini, mengumbar senyum. "Apa kabar tulang?" tanyanya ramah.
Seperti diketahui, Butet Manurung, mendapat sejumlah penghargaan atas dedikasinya mendampingi dan mendirikan sokola rimba, terutama bagi Suku Anak Dalam pedalaman Jambi. Sejumlah penghargaan yang ia terima antara lain, Manusia dan Biosfer Awards oleh LIPI (2001). Women of Letters versi Majalah Times (2004). Young Global Leader Forum Ekonomi Dunia (2009). Social Entrepreuner of The Year dari Ernst Young (2012). Terakhir ia meraih Ramon Magsaysay (Nobel Asia) (2014).
Ditanya pendapatnya soal perkembangan masyarakat adat di Indonesia, Butet mengaku kondisinya sudah lebih baik karena sudah ada pengakuan dari pemerintah. "Sudah lebih baik, apalagi MK sudah mengakui status mereka," kata Butet yang lahir dari rahim Boru Samosir ini.