Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pertemuan Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dinilai penuh simbol. Selain soal MRT, ada juga simbol yang ditampilkan dalam latar tempat duduk Jokowi-Prabowo saat makan bareng di restoran.
Usai naik MRT dari Lebak Bulus ke FX Senayan, Jokowi dan Prabowo makan bareng di restoran di mal tujuan. Jokowi dan Prabowo duduk berdampingan, dikelilingi orang-orang dekatnya.
Latar tempat duduk Jokowi dan Prabowo adalah ornamen bergambar wayang Punokawan. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo mengatakan ornamen tersebut milik restoran, namun memang susunan bangku makan siang Jokowi-Prabowo sengaja disusun berlatar gambar wayang tersebut.
"Tempat duduk dengan background Punokawan dan sebagainya memang itu menyimbolkan bahwa keberadaan beliau sebagai pemimpin rakyat. Dua-duanya sebagai pemimpin rakyat yang ingin dekat dengan rakyat dan peristiwa itu begitu ingin melibatkan masyarakat," kata Eko, Minggu (14/7/2019).
Wayang Punakawan merupakan kumpulan empat sekawan yang terdiri atas Gareng, Petruk, Semar dan Bagong. Wayang Punakawan ini tak pernah lepas dari tradisi wayang Jawa. Keempat tokoh ini juga kerap diidentikkan sebagai gambaran masyarakat bawah. Ciri-ciri fisik mereka pun identik dengan stereotip masyarakat bawah. Semar bertubuh gempal dan pendek tapi penuh kebijaksanaan, Gareng memiliki tubuh pendek bermata jereng dan hidung bulat, Petruk bertubuh jangkung dan berhidung lancip, dan Bagong gemuk tapi lebih kecil dari Semar.
Selain itu, metafora pelakonan wayang Punakawan ini kerap dipinjam sebagai tokoh-tokoh dalam sastra Indonesia. Dalam buku Sastra Indonesia Modern Kritik Postkolonial yang disusun oleh Keith Foulcher dan dan Tony Day, disebutkan bahwa tokoh wayang Punakawan pernah dipinjam oleh Emha Ainun Nadjib saat menulis novel Arus Bawah. Tokoh-tokoh wayang punakawan dijadikan sebagai lakon yang dengan keras mengkritik para elite politik yang haus akan kekuasaan.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi bicara makna pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT. Budi mengungkap pesan yang ingin disampaikan Jokowi.
"Maknanya Presiden tetap konsen kegiatan pembangunan infrastruktur, lompat ke depan dengan satu angkutan massal yang canggih, dan ini menjadi satu message," kata Budi Karya, Minggu (14/7/2019).
Budi Karya meyakini Prabowo menangkap pesan tersebut. Prabowo, tutur Budi, bertanya-tanya tentang MRT kepada dirinya di ruang tunggu selama menunggu kedatangan Jokowi.
"Beliau sempat tanya soal MRT. Saya jelaskan ini MRT ke depannya bisa 100 kilometer, 200 kilometer, mau meng-cover semuanya," ujarnya.(dtc)