Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 44 poin atau naik 0,7% di level 6.418. Level tertinggi IHSG berada di level 6.439 dan terendah berada di level 6.405. Penguatan ini ditopang oleh kenaikan 7 sektor saham kecuali sektor pertambangan dan agri yang melemah masing-masing 0,247% dan 0,863%. Sedangkan penguatan tertinggi adalah saham sektor infrastruktur sebesar 1,64%.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, investor saham kembali menyakini adanya prospek yang lebih baik lagi terutama pada saham-saham sektor infrastruktur. "Hal ini sejalan dengan fokus visi Indonesia kedepan sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo yang kembali diapresiasi investor," katanya, Senin (15/7/2019).
Adapun salah satu Visi Indonesia di tahun 2019-2024 yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur di kawasan produksi rakyat yakni sawah, kebun, tambak, industri kecil, kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan pariwisata. Begitu juga dengan pembangunan dermaga serta jalan tol dan stasiun kereta api.
Adanya prospek yang gemilang kedepan membuat mayoritas saham infrastruktur menguat cukup tinggi diperdagangan hari ini dimana GIAA naik 2,4%, KJEN naik 12%, ISAT naik 2,2%, JSMR naik 3%, HELI naik 3%, AKSI naik 20%, PGAS naik 3,3% dan PSSI naik 3,6%.
Sementara saham di bursa global hari ini bergerak campuran dimana Hangseng naik 0,292%, Dow Jones naik 0,9%, Nasdaq naik 0,5%, STI turun 0,285, Shanghai naik 0,397% dan korea turun 0,2%.
Pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah terhadap dolar AS juga menguat 0,535% di level 13.932/dolar AS. Penguatan ini ditopang oleh sentimen positif dari dalam negeri terkait prospek infrastruktur di Indonesia serta masih adanya Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR007 dari kamis tanggal 11-25 Juli 2019. Investasi ini ditujukan untuk menangani APBN dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia.
"Diharapkan kedepannya investasi Indonesia semakin berkembang dan diminati melalui produk-produk investasi yang berguna dan menguntungkan," kata Gunawan.