Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bangkok. Pasar malam atau night market sejak lama menjadi salah satu geliat
bisnis di ibu kota Thailand, Bangkok. Di kota yang dijuluki City of Angel ini, terdapat beberapa night market yang ramai dikunjungi bukan hanya oleh warga setempat melainkan juga wisatawan domestik dan
wisatawan asing.
Bangkok memiliki beberapa pasar malam yang bisa jadi pilihan bagi kita saat berkunjung ke sana. Cuaca Bangkok yang panas di siang hari seperti di Kota Medan terkadang sangat melelahkan untuk berbelanja. Tak pelak belanja di pasar malam bisa dijadikan alternatif. Begitu juga bagi yang belum sempat belanja siang hari, maka belanja di malam hari adalah solusinya.
Di antara pasar malam yang ada di Bangkok, seperti Pasar Malam Pratunam yang sudah sangat terkenal, Paladium Night Market, Talad Rot Fai di Rachada, Artbox, Victory Monument Night Market, JJ Green, Asiatique River Front , Hua Mum, serta Talad Neon Night Market yang bersebelahan dengan Berkeley Pratunam Hotel yang megah.
Seperti di kota-kota besar lain, pada umumnya pasar malam di Bangkok ramai mulai Jumat hingga Minggu malam, saat sebagian besar warga memasuki libur kantor.
Jamaknya pasar malam, produk yang dijual pada umumnya pakaian, aksesoris, perlengkapan pribadi, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan dapur hingga kebutuhan life style seperti barber shop, penjual CD, aksesoris dan perangkat handphone, dan aneka cemilan, makanan dan minuman. Harganya murah meriah.
Sebenarnya karakter pasar malam di Bangkok terbagi dua, yang berkembang apa adanya dan yang berangkat dari konsep. Seperti Talad Neon, pasar malam yang relatif masih baru di Bangkok. Pasar malam ini memiliki kekhasan dari dekorasi warna warni lampu neonnya di sepanjang area. Demikian pula pasar malam Rachada. Sebagian
areanya diisi barisan food truck dan cafe truck yang bergaya urban lengkap dengan live DJ, di samping puluhan warung warung makanan tradisional yang berjejer.
Namun, Neon kalah ramai dibandingkan Rachada. Di pasar malam Rachada, untuk berjalan pun susah karena sangat ramai pengunjung. Selain banyak sekali yag berjualan, juga karena areanya kecil dibandingkan Neon.
Tapi karena area Neon yang luas, membuat pengunjung merasa lebih nyaman, tidak berdesakan dan bersenggolan. Di Neon setidaknya juga terdapat dua stall Muslim 9menjual makanan halal seperti kebab, roti canai dan teh tarik.
Beda lagi Pasar Malam Pratunam. Lebih kepada street market di mana mulai siang bermunculan pedagang pedagang pakaian yang menggelar dagangannya di pinggir jalan tak ubahnya suasana di sekitar pasar yang
ada di Indonesia. Wajar saja karena di situ terdapat Pasar Pratunam yang buka hanya sampai sore.
Wisatawan asal Indonesia pada umumnya selalu “tersandera” di Pasar Malam Pratunam untuk membeli pakaian padahal di pasar malam lain banyak hal dan barang menarik bisa dibeli untuk koleksi maupun cinderamata.
Ada hal yang menarik dibandingan di tanah air, beberapa pasar malam di Bangkok lokasinya berada di dalam area hotel ataupun mall. Seperti di halaman Platinum Fashion Mall dan sekitarnya, halaman mall Big C. Demikian juga di Paladium Night Market, sejatinya pasar malam di halaman Mall Paladium yang terkoneksi dengan Berkeley Pratunam Hotel .
Rupanya mall mall di Bangkok tidak alergi dengan kehadiran pedagang kaki lima, tidak seperti di tanah air yang langsung dibubarkan sekuriti atau Satpol PP. Pedagang kaki lima di Bangkok memang dibantu oleh pemerintah setempat yang memberikan izin berjualan di tempat-tempat yang telah ditentukan sampai pukul 2 pagi.
Mungkin karena pedagang kaki lima di Bangkok patuh pada peraturan dan selalu menjaga kebersihan lingkungannya berjualan. Meski banyak yang jualannya di atas lantai sambil duduk atau jongkok tetapi akses lalu
lalang orang tidak terganggu seperti yang medanbisnis saksikan di halaman Paladium Mall dan Platinum Mall.