Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) turut mengecam keras pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bernada rasis terhadap empat wanita anggota Kongres AS. CAIR menggarisbawahi bahwa seruan rasis semacam itu kerap didengar oleh minoritas muslim di AS.
"Kicauan rasis terbaru dari Trump menggaungkan teriakan bigot 'kembali ke tempat asal Anda' yang setiap hari didengar oleh wanita dan anak-anak muslim Amerika, para imigran dan anggota kelompok minoritas lainnya di seluruh wilayah negara ini," tegas Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad.
Kecaman itu disampaikan Awad dalam pernyataannya seperti dilansir media Israel, The Jerusalem Post, Kamis (18/72019).
"Sungguh menyedihkan melihat penghuni Ruang Oval bertransisi dari memberdayakan dan mendorong ejekan rasis hingga sungguh-sungguh menggunakannya sendiri. Jika Trump meneriakkan hal yang sama kepada seorang wanita muslim yang memakai hijab di Walmart, dia bisa ditangkap," cetus Awad.
Dalam pernyataan terpisah, Dewan Urusan Muslim Publik (MPAC) menyebut komentar Trump itu bisa semakin menyebarluaskan nasionalisme kulit putih.
"Komentar presiden (yang menyebut) bahwa tokoh seperti Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Rashida Tlaib dan Ayanna Pressley tidak lebih Amerika daripada dirinya, tidak hanya penuh kebencian dan tidak akurat, tapi juga menyebarluaskan gagasan nasionalisme kulit putih yang telah dipilih untuk dijagokannya saat memimpin negara kita," demikian kecaman MPAC.
Trump tengah menuai kontroversi dengan komentar bernada rasis terhadap empat perempuan anggota Kongres AS dari Partai Demokrat, yakni Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Rashida Tlaib dan Ayanna Pressley.
Dalam pernyataan via Twitter pada Minggu (14/7/2019) lalu, Trump menyebut keempat wanita anggota Kongres itu 'berasal dari negara-negara dengan pemerintahan kacau' dan menyatakan bahwa mereka 'harusnya kembali (ke negara asal)'.
Tak hanya itu, dalam pernyataan pada Senin (15/7/2019) lalu, Trump menuduh wanita-wanita itu memiliki 'kecintaan' pada 'musuh (AS) seperti Al-Qaeda'. Diketahui bahwa Ocasio-Cortez atau yang dipanggil ACO -- mewakili New York -- merupakan keturunan Puerto Rico, kemudian Omar -- mewakili Minnesota -- merupakan keturunan Somalia, lalu Tlaib -- mewakili Michigan -- merupakan keturunan Palestina dan Pressley -- mewakili Massachusetts -- merupakan keturunan Afrika-Amerika.
Dalam komentarnya, Trump menyebut Omar 'meninggalkan Somalia, sebuah negara gagal' dan menyebut Omar 'membenci Israel, membenci Yahudi'.
"Mereka sangat tidak senang; saya mengamati mereka dan semua yang mereka lakukan adalah mengeluh. Jadi, jika Anda tidak senang, Anda bisa pergi. Saya yakini orang-orang tidak akan merindukan mereka," tegas Trump.
Menanggapi seruan Trump itu, keempat wanita anggota Kongres AS itu menegaskan mereka 'tidak akan bisa dibungkam'. Omar, salah satu anggota Kongres AS yang diserang Trump, menyebut komentar itu sebagai 'serangan rasis secara terang-terangan' terhadap empat anggota Kongres dengan 'kulit berwarna'.
Kecaman terhadap Trump juga datang dari kalangan Partai Republik sendiri. "Pandangan saya adalah apa yang dikatakan dan apa yang di-tweet sangatlah destruktif, merendahkan martabat, merusak keselarasan dan sesungguhnya itu sangat salah," tegas Senator senior Republikan, Mitt Romney, yang mewakili Utah.(dtc)