Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mengawali perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tajam 1,02% ke level 6.335,99. Padahal kemarin, IHSG ditutup di level 6.401,37. Sementara itu, mata uang rupiah juga kembali melemah ke level 14.000/dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan kemarin di level 13.977/dolar AS.
Menurut analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, pelemahan pasar keuangan masih dipicu kondisi global. "Perang dagang dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah mengakibatkan banyak negara berkembang mengalami masalah serius pada ekonominya," katanya, Jumat (26/7/2019).
Gunawan mengatakan, pada hari ini, secara mengejutkan data ekonomi Singapura mulai memperlihatkan adanya kemungkinan adanya potensi resesi di AS. Kinerja ekonomi di Singapura bermasalah yang memicu kekhawatiran baru di pasar keuangan.
Sementara itu, membaiknya data manufaktur AS menjadi pemicu memburuknya nilai tukar rupaih. Data manufaktur AS yang membaik dari posisi indeksnya di 51.7 menjadi 52.7 dinilai sebagai kemungkinan Bank Sentral AS akan mempertimbangkan kebijakan menurunkan bunga acuannya.