Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gejolak internal melanda DPD PDIP Sumut pasca penetapan kepengurusan. Thema Laoly, yang tidak lain adalah putra Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dikabarkan mengundurkan diri. Saat penetapan struktur kepengurusan baru, Thema merupakan Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif.
"Iya benar, saya dengar juga begitu. Kabarnya sehari setelah ditetapkan dia (Thema) mengundurkan diri. Tapi nggak tahu kepastiannya apakah seperti itu," kata kader senior PDIP Sumut, Baskami Ginting, menjawab medanbisnisdaily.com, Jumat (26/7/2019).
Kabar tentang mundurnya Thema dari struktur PDIP Sumut, berdasarkan pantauan medanbisnisdaily.com, sudah menyeruak luas. Bahkan hingga ke kalangan kader partai berlambang moncong putih itu di Jakarta.
Sumber medanbisnisdaily.com yang terbilang cukup dekat dengan Yasonna Laoly membenarkan berita mundurnya Thema dari jabatan Wakil Ketua DPD PDIP Sumut. Bahkan kemundurannya bersamaan dengan hari pelaksanaan Konferensi Daerah PDIP SUmut, yakni pada 20/7/2019. Hanya beberapa saat setelah ditetapkan, dia mengundurkan diri.
Kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, Yasonna Laoly marah kepada Japorman Saragih selaku Ketua DPD PDIP Sumut. Pasalnya, keterwakilan dari Kepulauan Nias yang ditetapkan menjadi pengurus DPD hanya satu orang, yakni Thema Laoly. Padahal sudah ada pembicaraan.
Pada periode sebelumnya, juga di bawah kepemimpinan Japorman sebagai ketua, terdapat dua orang pengurus DPD, yaitu Analisman Zalukhu dan Penyabar Nakhe.
"Itu sebabnya Pak Laoly marah pada Japorman. Kepulauan Nias itu kan banyak menyumbang kemenangan di Pilpres bagi Jokowi-Ma'ruf Amin dan juga di Pileg, masak dia cuma menetapkan satu orang saja keterwakilan Kepulauan Nias di dalam struktur DPD, makanya Pak Laoly marah," ujarnya.
Dijelaskannya, berbagai pihak mempertanyakan cara penentuan personil yang duduk menjadi pengurus DPD PDIP Sumut. Tidak dimengerti alasan seseorang ditetapkan duduk dalam struktur kepengurusan. Misalnya, dengan masuknya anak perempuan Japorman, Meryl Rouli Saragih, menjadi wakil sekretaris bidang eksternal.
"Sudah tahu jumlahnya terbatas, kenapa pula anaknya ikut dimasukkan jadi pengurus. Tidak dianggapnya serius keterwakilan setiap kelompok agar jadi pertimbangan," ungkapnya.
Japorman yang dikonfirmasi melalui pesan singkat (SMS) dan juga telepon belum merespon. Sedangkan Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto, yang coba dikonfirmasi, teleponnya dalam kondisi tidak dinyalakan.