Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dengan terpilihnya menjadi wakil presiden, KH Ma'ruf Amin yang berlatarbelakang sebagai ulama akan menjalankan tugasnya sebagai pemerintah atau umara. Wakil Presiden Jusuf Kalla(JK) menyebut Ma'ruf akan kesulitan jika menjalankan peran tersebut bersamaan.
"Nanti Pak Ma'ruf Amin, nanti dari ulama menjadi umara atau dua-duanya gitu kan. Nanti sulit ini antara ulama dan umara bergabung bersama," kata JK saat sambutan dalam acara Milad ke-44 MUI, di Hotel Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (27/7/2019).
Oleh sebab itu, MUI berperan memberikan masukan-masukan ke pemerintah. Masukan dari ulama akan menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan.
"Bukan saja kepada pemerintah pusat, tapi di daerah-daerah juga MUI dan seluruh komponen umat lainnya tentu memberikan banyak hal, sumbangan pikiran dan tentunya petunjuk-petunjuk yang sangat penting," ucap JK.
JK bercerita soal kekerasan Ketua Umum MUI yang pertama, KH Abdullah Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka. Buya Hamka disebut sebagai tokoh yang keras namun tetap memberi saran kepada pemerintah.
"Sejak berdiri tahun '75, seperti kita tahu di bawah kekuatan Buya Hamka dan seluruh ketua-ketua setelah itu, (MUI) telah memberikan banyak bimbingan kepada umat dan juga nasihat-nasihat kepada pemerintah, ada yang lembut ada yang keras," ucap
Menurut JK, pemerintah selalu berterima kasih atas masukan yang keras. Itu dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan pemerintah.
"Terutama waktu zamannya awal-awal Pak Hamka, bagaimana kerasnya pandangan dan nasehat MUI. Tapi, Pemerintah tentu berterima kasih atas segala hal tersebut," ujar JK.
"Karena, hannyalah dengan nasihat, pandangan-pandangan, daripada MUI, kita semua tentu dapat menjalankan bangsa ini, negeri ini sampai sekarang dengan sebaik-baiknya," sambungnya.(dtf)