Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Puluhan badan usaha (BU) di Kota Gunungsitoli, Kepulauan NIas, Sumatra Utara belum mendaftarkan karyawannya sebagai perserta BPJS Kesehatan. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Harry Nurdiansyah, mengatakan, untuk segmen pegawai swasta ditambah dengan pekerja di BUMN yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS baru sekitar 1.809 jiwa atau 1,35% dari 86 BU yang ada di Kota Gunungsitoli.
"Jadi, masih ada yang belum mendaftarkan anggotanya untuk JKN-KIS", ungkap Harry Nurdiansyah dalam acara Gathering Badan Usaha, Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli dengan PMPPTSP Kota Gunungsitoli, di Grand Kartika, Kota Gunungsitoli, yang turut di hadiri Kadis PMPPTSP, Wali Kota Gunungsitoli, Lakhimizaro Zebua, Senin (29/7/2019).
Harry menuturkan, dari 86 BU, meskipun dalam catatan dia sebanyak 129 BU, baru sekitar 15 BU yang mendaftarkan 100% pekerjanya berdasarkan hasil kunjungan pemeriksaan sampai dengan Juli 2019.
"Tolong dikroscek nanti Bu Kadis. Atas kerja samanya yang baik," kata Harrym
Ia memerinci 15 BU tersebut, yakni PT. Indah Mandiri Sari, Golden Mark, PT Telesindo Shop, Prakter Dr Alexsia, Optik Matahati, Apotik Kuning Mas, PT. Pos Indonesia, Hotel Nasional, Bintang Keramik, UD Simpati, PT Tiar Yasa Abafi Gemilang, Matahari Perkasa Mandiri, Akbid Delima, Yayasan Caritas Pengembangan Pembangunan Nias dan PT Semangat Baru.
Selain itu, 7 BU yang donasi JKN KIS, yaitu Optik Asean, Optik Mataharari, Apotik Cardinal, Restoran Lasara, Restoran Ayam Bebek Bos Kita, DPP Alexia dan Celia Minimarket.
"Pada saat ini 15 BU yang mendaftarkan 100% pekerjanya dan 7 BU yang donasi JKN KIS akan menerima piagam penghargaan. Kami mengharapkan dukungan dari Pemko Gunungsitoli, Bapak Wali Kota Gunungsitoli. Sebanyak 1.809 peserta ini dari 86 BU masih sedikit. Jadi bagaimana BU ini mendaftarkan karyawannya 100%. Karena ada yang mendaftarkan 100%, ada yang belum 100%, 50% dan sebagainya," papar Harry.
Harry Nurdiansyah menjelaskan, dari total 923.000 jumlah penduduk se-Kepulauan Nias yang tercover dalam JKN-KIS sebanyak 720.000 atau 85%.
Khusus di Kota Gunungsitoli per Juli 2019 kepesertaan dalam JKN-KIS sebanyak 95% dari 140.000 penduduk Kota Gunungsitoli.
"Segmentasi pembiayaan iuran JKN-KIS umumnya bersumber dari dana APBN 61%, APBD 9,5% dan APBD provinsi 6,26%," ungkap Harry.
Wali Kota Lakhomizaro Zebua mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan tidak memberikan izin bagi perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya sebagai peserta JKN-KIS.
"Bu Kadis bagaimana ya apa bisa? Jangan keluarkan izin jika perusahaan tidak patuh mendaftarkan karyawannya sebagai peserta JKN-KIS", tandasnya.
Walikota juga meminta agar Kadis Kesehatan meningkatkan pelayanan kesehatan. "Jangan karena gratis JKN-KIS pelayanan di nomor 2 kan. Atau melihat pengaruhnya. Jangan. Saya tidak mau dengan laporan seperti itu," pinta Lakhomizaro.