Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Masyarakat Kabupaten Nias Selatan (Nisel) sedang dihangatkan isu pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Sederat nama digadang-gadang maju sebagai calon, di antaranya Hilarius Duha, Idealisman Dachi, Talihadat Bazotugo Hia, Nasowolo'o Loi, Alfred Laia, Ranto Dachi, Sozanolo Ndruru, Satulo Tafona'o, Yurisman Laia, Elisati Halawa.
Ketua Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN), Delinus Sarumaha, menyebutkan, Pilkada Nisel 2020 perlu sosok pemimpin yang baru yang memiliki integritas, jujur dan melayani semua lapisan masyarakat dan dapat menjawab persoalan dasar Nisel.
"Ya tentunya kita semua sangat berharap 2020 nanti kita bisa memilih pemimpin yang baru yang bisa memahami dan bisa menjawab persoalan dasar di Nias Selatan. Tentunya pemimpin yang takut akan Tuhan memiliki integritas dan jujur mau melayani semua lapisan masyakarat dan yang terpenting bebas dari kepentingan kelompok apapun dan yang mengutamakan kemajuan bersama," ujar Delinus kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (30/7/2019)
Sudah 16 tahun Nisel terbentuk sebagai daerah otonom, kata Delius, 3 kali kepempinan di Nisel belum memecahkan persoalan di Nisel, terutama dalam pemberantasan kemiskinan dan ketertinggalan dari semua aspek.
"Sampai hari kita belum menemukan (pemimpin) yang dapat menjawab persoalan di Nisel. Tiga pemimpin Nias Selatan masih gagal membawa perubahan di Nisel," katanya
Delinus mengatakan, Kabupaten Nias Selatan memiliki segudang calon pemimpin yang semangat membangun Nisel 5 tahun kedepan, mulai dari tokoh muda, pengusaha dan lainya.
"Saya kira saat ini banyak ya (calon pemimpin), banyak tokoh muda yang memiliki semangat membangun Nisel lebih baik ke depan dan mungkin kita perlu memberikan dorongan kepada tokoh - tokoh kita untuk maju dan memimpin Nisel 5 tahun ke depan," tukasnya
Yurisman Laia, tokoh muda Nisel yang juga aktif sebagai anggota DPRD Nisel mengatakan, dalam sejarah Pilkada Nisel tidak pernah pemimpin di Nisel dua kali menjabat (periode), selalu satu periode.
"Ini sudah fakta, bahwa setiap pemimpin Nias Selatan ini periodenya hanya satu. Tidak pernah ada sejaranya bertahan (dua periode). Ini menjadi tantangan bagi pemimpin saat ini," ungkap Yuris Laia .
Yurisman Laia menjelaskan, setiap pemimpin di Nisel dalam penerapan visi dan misi tidak tercapai adalah faktor tumbangnya pemimpin yang hendak menunjukkan taringnya pada pilkada berikutnya.
"Mengapa masyarakat itu menginkan pemimpin yang baru karena visi misi itu tidak mampu menjawab kebutuhan rakyat itu. Masyarakat menginginkan pemimpin yang bersyahaja dan dekat dengan rakyat dan tau persoalan masyarakat itu sendiri," ujar Yuris
Ditanya soal isu keikut sertaanya dalam kompetisi Pilkada 2020, Yuris menjawab bahwa dirinya siap untuk berkompetisi bilah hal tersebut merupakan kehendak rakyat.
"Kita liat dululah, ini kan masih balon - balon yang muncul, belum tentu jadi calon," ujarnya dengan nada senyum
Dia berharap masyarakat dapat memilih pemimpin yang tepat yang dapat mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat, dekat dengan rakyat dan dapat membuka diri terhadap masyarakat.