Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Hamparan Perak. Usia pensiun tidak menyurunkan bagi Mislan (61) untuk berusaha. Pensiunan mandor tanaman tembakau PTPN 2 ini memilih sebagai peternak kambing kurban. Dua tahun setengah bergembala, kini Mislan memilki 151 ekor kambing biri biri, yang sepertiga di antaranya adalah kambing yang termasuk kreteria hewan kurban.
Ketika ditemui medanbisnis di kediamannya, Sabtu (3/8/2019), warga Pasar 3 Harjosari, Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang ini terlihat bugar saat merawat kambingnya yang berada di dalam dua kandang yang masing masing berukuran lebih kurang 4x6,5 meter.
"Kandang kambing ini baru 2,5 tahun berdiri, setelah saya pensiun dari mandor tanaman tembakau, untuk membangunnya habis Rp 15 juta," sebut Mislan yang sempat tujuh tahun sebagai mandor tanaman tembakau.
Awalnya, Mislan saat masih aktif sebagai karyawan kebun, hanya memiliki seekor kambing betina yang sedang bunting. Dari seekor kambing, lahir dua anak kemudian dirawat yang kemudian bekembang biak menjadi 50 ekor, hingga dirinya memasuki usia pensiun pada tahun 2017.
Mengingat kawasan Kebun Klumpang rata-rata warganya hidup dengan beternak kambing, lembu dan kerbau, Mislan memilih mengembangkan 50 ekor kambingnya yang jantan untuk dijual sebagai hewan kurban, sedangkan betina dijadikan sebagai induk, karena dalam penilaian Mislan, bekerja mengembala kambing lebih menguntungkan secara ekonomis, karena perputaran uang lebih cepat dan perawatan juga lebih praktis dari pada lembu atau kerbau.
"Mendekati Iduladha tahun ini, sudah 26 ekor kambing jantan yang dipesan warga yang hendak berkurban, sedangkan tahun lalu hanya terjual sekitar 10 ekor," sebut Mislan.
Saat mengembala kambing menuju padang rumput yang bejarak lebih kurang 300 meter dari kediamannya, Mislan dibantu oleh anaknya. "Semua kambing dilepas di padang rumput PTPN 2, jadi saat menuju ke padang rumput atau sebaliknya, kambing-kambing harus dikawal agar tidak berpisah dengan kawannya sekandang," sebut Mislan. KDaambing-kambing itu dilepas dari kandang pada pukul 13.30 WIB dan masuk kembali ke kandan pukul 18.00 WIB, sambungnya.
Untuk menandai kambing kurban pesanan warga yang belum diambil pemiliknya, Mislan memberi tanda dengan kode coretan di bulu kambing, sehingga mudah mengetahuinya.
Dia menyebutkan harga kambing yang dijual untuk kurban pada iduladha tahun ini, kambing terkecil Rp 1,3 juta hingga terbesar Rp 2,3 juta. Sedangkan pemesan kambing rata-rata warga Kota Medan.