Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ikut bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke kawasan Danau Toba pekan lalu (29-31/7/2019) adalah sejumlah menteri, di antaranya Menteri BUMN, Rini M Soemarno. Seperti diketahui kunjungan tersebut guna memantau perkembangan berbagai pembangunan guna memacu Danau Toba yang masuk dalam kategori super premium destinasi wisata strategis.
Diawali dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Jokowi dan rombongan kemudian berangkat ke Samosir. Bermacam tempat yang diproyeksikan akan dibangun dan dikembangkan didatangi. Warga setempat di tiap objek wisata dihampiri.
Tak heran kalau kemudian di setiap tempat yang didatanginya warga selalu berjubel ingin berjumpa. Histeris meneriakkan nama Jokowi dan berlomba-lomba meminta berfoto bersama (swafoto).
Namun di balik cerita mengharukan itu, ada juga kabar tak mengenakkan. Disebutkan, Menteri BUMN, Rini Soemarno kepayahan menemukan makanan halal. Di tempat yang dikunjungi kebanyakan cuma menyediakan penganan bagi warga atau pengunjung nonmuslim. Seperti, babi panggang karo atau sejenisnya.
Staf ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ahmad Gani, menceritakan kepada sebelas anggota Komisi D DPRD Sumatera Utara, Bupati Dairi, Edy Keleng Are Berutu, Bupati Karo, Terkelin Brahmana, serta pejabat lainnya yang datang melakukan kunjungan kerja ke Kementerian PUPR, di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Tak cuma itu, di kawasan wisata Danau Toba juga cukup repot menemukan toilet umum. Padahal fasilitas itu sangat dibutuhkan wisatawan yang datang berkunjung. Tak cuma domestik tetapi juga mancanegara.
"Itu yang dikatakan Ibu Menteri, dia susah menemukan makanan halal dan toilet. Seharusnya itu menjadi perhatian serius bagi para kepala daerah dan pemerintah di sana, agar wisatawan merasa nyaman," tutur Ahmad.
Terkelin dan Edy Keleng membenarkan kesulitan yang dialami Menteri Rini itu. Tak hanya dia, keluhan serupa juga pernah diungkapkan pejabat atau wisawatan lainnya. Mulai dari Padang Bulan hingga ke Karo, di sepanjang jalan mayoritas warung atau restoran babi panggang karo yang buka. Makanan khas minang atau penganan bagi wisatawan muslim sedikit sekali.
"Nampaknya kita harus mengundang investor ke Berastagi atau daerah wisata lainnya di Karo untuk buka restoran Minang," ujar Terkelin.
Edy Keleng menyadari kekurangan serupa. Pihaknya berjanji segera memikirkan adanya restoran yang menyediakan ragam makanan halal. Tak kalah penting juga toilet.