Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Realisasi pekerjaan fisik pada semester I oleh Pemko Medan, seperti pengaspalan jalan, pembangunan atau rehab jembatan serta normalisasi drainase masih di bawah 20%. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, menyebut, jumlah anggaran pembangunan/perbaikan jalan yang telah terealisasi sampai dengan Juli atau semester I sebesar Rp 23,94 miliar lebih atau 11,62% dari rencana Rp 205.98 miliar lebih. Sementara untuk program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan realisasi Rp 64,41 miliar lebih atau 29,94% dari rencana Rp 215,14 miliar lebih.
"Dinas Pekerjaan Umum selalu menggunakan spesifikasi teknik dan metode pekerjaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan begitu kualitas dan kuantitas pekerjaan infrastruktur yang dilaksanakan akan optimal untuk memenuhi umut teknis dan ekonomis," katanya saat membacakan nota jawaban kepala daerah atas pemandangan fraksi-fraksi terhadap nota pengantar P-APBD 2019, di gedung DPRD Medan, Kamis (8/8/2019) sore.
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli. Dalam kesempatan itu, Eldin menambahkan, untuk jumlah anggaran belanja pembangunan drainase yang sudah teraliasasi sampai Juli 2019 sebesar Rp 27,91 miliar lebih atau 15,34 % dari rencana Rp 188,53 miliar lebih.
"Sebagian besar kegiatan juga masih dalam proses pengadaan barang jasa dan penandatangan kontrak," katanya.
Sebelumnya Juru Bicara Fraksi Partai Hanura, Hendra DS pada rapat paripurna pemandangan fraksi terhadap Ranperda P APBD 2019, menyatakan, anggaran belanja langsung tahun 2019 sebelum perubahan sebesar Rp 4,05 triliun lebih dan pada P APBD 2019 direncanakan Rp 3,9 triliun lebih mengalami penurunan Rp 123,7 miliar lebih merupakan peralihan alokasi anggaran belanja tidak langsung.
"Anggaran belanja pegawai mengalami kenaikan Rp 69 kiliar lebih dan ini kurang realistis yang harusnya dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur kalan dan drainase," ungkapnya.
Fraksi Partai Hanura, katanya, menilai konfisi jalan dan drainase di Kota Medan masih banyak mengalami kerusakan. Demikian juga dengan kondisi drainase yang rusak, tumpat dan pendangkalan yang perlu mendapat perhatian lebih serius dari Pemko Medan.
"Penganatan kami kondisi di lapangan saat ini pemuliman warga dan jalan-jalan di Kota Medan dengan cepat mengalami banjir walaupun turunnya hujan tidak terlalu lama," pungkasnya.