Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Godaan sate kambing saat perayaan Iduladha rasanya sayang untuk dilewatkan. Tapi berbagai penelitian mengaitkan daging merah dan bakar-bakaran dengan risiko kanker usus atau kolorektal.
Ahli kanker usus dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Toar JM Lalisang, SpB (K)BD, menegaskan untuk tidak berlebihan mengkhawatirkan hal itu. Menurutnya, ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kanker usus.
"Makan saja, nggak ada masalah. Kan nggak setiap hari juga," katanya, ditemui di RSCM baru-baru ini.
Diakuinya, konsumsi daging merah memang dikenal sebagai salah satu faktor risiko kanker kolorektal. Namun sejumlah riset membuktikan, ada lebih banyak faktor lain yang berpengaruh.
"Dibandingkan di Padang, kanker kolorektal di Jawa justru lebih tinggi," kata dr Toar, menyinggung kebiasaan orang Padang yang banyak makan rendang sapi.
Demikian juga soal bakar-bakaran, sejumlah literatur memang menyebutnya sebagai penghasil karsinogenik atau penyebab kanker. Namun lagi-lagi, ada banyak faktor lain yang berpengaruh sehingga tidak perlu khawatir berlebihan.
"Kalau semua nggak boleh, nanti orang nggak makan dong," pungkas dr Toar.(dth)