Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harun Mustafa Nasution, Pimpinan Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru di Kabupaten Mandailing Natal merupakan satu dari 100 anggota DPRD Provinsi Sumut terpilih untuk periode 2019-2024. Pada Pemilu Serentak 2019, Harun maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) untuk DPRD Provinsi Sumut dari Partai Gerindra di Daerah Pemilihan 7 yang meliputi Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan Padang Sidimpuan.
Meski baru pertama kali maju sebagai caleg, Harun mampu meraih 63.999 suara. Jumlah tersebut merupakan suara terbanyak dari seluruh caleg terpilih DPRD Provinsi Sumut.
Di balik itu semua, ada cerita menarik dari Harun Mustafa Nasution. Di mana, ia sempat dilarang oleh kedua putrinya untuk terjun ke dunia politik.
Seperti diketahui tidak sedikit anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 yang tersangkut masalah kasus korupsi karena menerima suap dari mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho.
"Dua-dua anak saya sempat tidak setuju ketika tahu saya mau terjun ke politik," ujar Harun saat ditemui disela-sela pembekalan caleg Gerindra terpilih di Hotel Madani, Medan, akhir pekan kemarin.
Menurut Harun, kedua anaknya takut dirinya terseret-seret kasus seperti anggota dewan periode sebelumnya.
"Anak saya dua, perempuan. Keduanya kuliah di USU. Mereka awalnya menolak. Tapi, setelah saya beri pengertian, bahwa apa yang saya lakukan untuk umat, mereka akhirnya mengerti," ungkap pria 53 tahun ini.
Harus memutuskan masuk ke Partai Gerindra karena terinspirasi dengan sosok Prabowo Subianto. Ia pun mengaku mengidolakan mantan Danjen Kopasus itu.
"Saya awalnya hanya simpatisan, bukan kader Gerindra. Kenapa saya terjun ke politik, mungkin karena kesadaran pribadi, ada juga inspirasi tokoh-tokoh. Mungkin juga bisa berbuat untuk umat," urainya.
Besarnya dukungan masyarakat yang diterimanya saat Pemilu serentak 2019 lalu, diakuinya membuatnya lebih termotivasi untuk bisa berbuat lebih.
"Akan berbuat lebih untuk daerah pemilihan, memang banyak yang kurang. Saya tidak niat terjun ke politik, semua masih dalam pembelajaran ke depan. Semoga apa yang diamanahkan masyarakat ke saya bisa dijalankan dengan baik," terangnya.
Mengenai kans dirinya dipilih menjadi calon pimpinan DPRD Sumut dari Partai Gerindra karena mendapat suara terbanyak, Harus memilih merendah.
"Itu tergantung partai, belum ada pembicaraan.Mana yang terbaik dari pimpinan itu yang kita ikuti," tukasnya.