Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT PLN (Persero) mereview pencapaiannya di Provinsi Sumatra Utara, khususnya di sektor pembangunan listrik desa, bertepatan dengan momen HUT Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia tahun 2019.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto, melalui Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sumut, Tumpal Hutapea, mengatakan sudah 5.992 desa yang berhasil dilistriki hingga saat ini.
Sementara yang belum berhasil di listriki atau masih dalam rencana pembangunan adalah 118 desa, dimana 115 desa diantaranya berada di Kepulauan Nias, khususnya di Pulau Telo. Hal itu dikatakan Tumpal Hutapea di Medan, Jumat (16/8/2019).
Untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan pedesaan di Sumut tahun 2019, sebut Tumpal, PLN menyiapkan anggaran sekitar Rp 380 milIar. "Dan semua itu kita berikan kepada masyarakat Desa di Sumatera Utara agar dapat menikmati listrik dari PLN, terlebih lagi dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan," sebut Tumpal.
Selain itu, kata Tumpal, PLN juga sudah berhasil melistriki 37 lokasi yang terdiri atas desa dan dusun yang memiliki jumlah 1.544 KK, dari target sebanyak 207 lokasi dengan jumlah calon pelanggan sebanyak 16.000 KK di tahun 2019.
"Dan saat ini sisa target sebesar 82,12%, sudah dalam progres pembangunan dan diharapkan dapat diselesaikan sebelum akhir tahun 2019," sebut Tumpal.
Tumpal lebih lanjut menjelaskan, pembangunan infrastruktur Jaringan Tegangan Menegah (JTM) 20 kV, memerlukan kondisi tanah yang bebas dari hambatan berupa pohon maupun bangunan. Medan jalan yang berbatu, menanjak dan berkelok menjadi tantangan utama PLN dalam mengangkut tiang besi seberat melebihi 750 kg untuk ukuran panjang 12 meter.
Di sisi lain, tambah Tumpal, PLN tidak bisa berdiam diri atas belum teralirinya listrik PLN. "PLN harus memeratakan ketersediaan listrik hingga ke pelosok-pelosok Sumut tanpa pilih kasih dan walau dengan kondisi medan yang berat sekalipun," sebutnya.
Tantangan yang dihadapi umumnya adalah akses jalan, dimana 80% dari seluruh lokasi desa, sangat sulit. Tantangan lainnya adalah perizinan penebangan pohon, termasuk izin menebang yang melewati kawasan hutan dan perkebunan.
Hingga saat ini, ada beberapa penyelesaian perizinan yang perlu mendapat persetujuan, diantarannya untuk melewati jaringan perkebunan PT London Sumatera di Desa Bukit Kijang, Dusun 4 Desa Ofa Padang Mahondang Kebun PTPN 4.
Untuk itu, PLN berharap baik pemerintah maupun masyarakat serta stakeholder lainnya dapat bekerjasama, bahu-membahu mempercepat pembangunan listrik desa di Sumut. "Hal ini sangat kami harapkan agar seluruh masyarakat di Sumut dapat menikmati listrik 24 jam dari PLN dan tentunya bisa mendukung gaya hidup yang serba listrik untuk kehidupan yang lebih baik," pungkas Tumpal.