Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meski sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 1961, namun hingga kini wajah Sisingamangaraja XII belum diketahui seperti apa bentuk aslinya. Hal itu dikarenakan tidak ada satu pun foto Sisingamangaraja XII yang ditemukan, baik arsip keluarga maupun Belanda.
Padahal, di masa perlawanan Sisingamangaraja XI tahun 1800-an akhir, kamera sudah dibawa Belanda ke Tanah Batak. Bahkan beberapa kali pasukan Belanda yang dipimpin Hans Christofel berfoto bersama pasukannya untuk dokumentasi kepada Ratu Wilhelmina Belanda sebagai bukti bahwa mereka benar melakukan pengejaran kepada Sisingamangaraja XII.
Namun pertanyaannya, mengapa ketika Sisingamangaraja XII tewas, Belanda tidak mendokumentasikannya, sebagai bukti mereka telah memenangkan pertempuran kurang lebih 30 tahun itu? Pembahasan ini nantinya akan ditulis medanbisnisdaily.com dalam edisi berikutnya.
Usaha untuk memastikan seperti apa wajah Sisingamangaraja XII itupun harus melalui riset kurang lebih tiga tahun. Sitor Situmorang yang merupakan putra dari anak Raja Babiat Situmorang (ipar Sisingamangaraja XII sekaligus rekan juangnya) bersama pelukis Agustin Sibarani, melakukan riset dengan mewawancarai keluarga dan masyarakat yang mengaku pernah melihat Sisingamangaraja XII.
Akhirnya pada 1964, Agustin Sibarani dan Sitor Situmorang memperlihatkan lukisan Sisingamangaraja XII secara utuh kepada Presiden Soekarno di Istana Negara. Ketika lukisan itu diperlihatkan, sejumlah keluarga Sisingamangaraja XII langsung jatuh pingsan dan histeris. Mereka mengakui, memang begitulah wajah Sisingamangaraja XII.
Demikian poin yang mengemuka dalam diskusi yang digelar Forum Diskusi Terbatas (Forditas) di Balai Arkeologi Sumatra Utara, Jalan Seroja Raya, Jumat sore (16/8/2019).
Thompson Hs, selaku pemantik diskusi, mengutip penulis buku "Pahlawan Kemerdekaan Nasiona Raja Sisingamangaraja XII" (1992), Robinson Siagian, yang mengatakan, bahwa sebelum Agustin sudah ada pelukis lain asal Betawi, bernama Zaini yang melukis wajah Sisingamangaraja XII pada 1957, juga berdasarkan riset kepada keluarga.
"Lukisan Zaini lebih alami. Tapi kemudian yang disahkan pemerintah agaknya lukisan Agustin. Uniknya, dalam proses melukis itu, Agustin harus meminjam tubuh orang sebagai model lukisan untuk 'menangkap' bentuk tubuh Sisingamangaraja XII," ujarnya.